Interest | Home

Melongok Sisi Lain Singapura dalam Satu Weekend Singkat

Jumat, 12 Dec 2025 15:30 WIB
Melongok Sisi Lain Singapura dalam Satu Weekend Singkat
Bermain Kayak di Punggol Waterway, Singapura (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Singapura memang telah familiar bagi banyak wisatawan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Landmark dan ikon populer seperti Marina Bay Sands, Gardens by the Bay, atau Universal Studios seperti sudah sangat biasa. Namun, jika mau ditengok lebih cermat, Singapura ternyata tidak itu-itu saja. Dalam beberapa tahun terakhir, Negeri Singa telah banyak bersolek dan memunculkan lebih banyak lagi lapisan atraksi berbasis pengalaman yang lebih mengesankan daripada sekadar berfoto di hadapan patung Merlion.

Kesadaran inilah yang mendorong Traveloka dan Singapore Tourism Board (STB) untuk meluncurkan kampanye regional terbaru bertajuk "A World of Experiences Await". Berbeda dari promosi wisata populer Singapura yang sebatas menyorot ikon-ikon terkenal, kampanye yang berlangsung dari November 2025 hingga Maret 2026 ini justru mengajak wisatawan muda mengeksplorasi sisi lain Singapura yang kadang jarang terjamah.

Destinasi Sat-Set dalam Satu Weekend

Sekalipun telah dikunjungi berulang-ulang, Singapura selalu punya alasan untuk dipilih sebagai short getaway dalam satu akhir pekan. Jaraknya yang hanya berkisar 1-3 jam dari kota-kota besar di Indonesia—maupun bagian lain di Asia Tenggara—adalah satu dari banyak faktor utama. Wisatawan yang punya sedikit waktu dan baru berangkat pada Jumat sore sepulang kerja masih bisa menikmati makan malam di sana dengan ekstra dua hari penuh.

Secara geografis, wilayah Singapura yang terbilang mini merupakan keuntungan lainnya. Terrence Voon, Executive Director of Southeast Asia STB, menekankan bahwa efisiensi tata kota di Singapura memang dirancang untuk memaksimalkan waktu. "Sistem transportasi umum yang efisien dan jarak antar-atraksi yang singkat memungkinkan pengunjung mengeksplorasi berbagai pengalaman dalam satu hari," jelasnya.

Tentu klaim tersebut bukan sekadar promosi. Negara ini dikenal sebagai "30 minutes city". Semua serba dekat dan taktis. Mendukung daya jelajah yang masif bagi wisatawan yang bahkan hanya berkunjung ke sana dalam kisaran dua-hari-satu-malam, yang disokong keandalan moda transportasi publik terpadu seperti MRT dan bus yang menjangkau hampir seluruh sudut. Seolah-olah menjawab masalah stres khas perkotaan dari tempat asal wisatawan.

Melampaui Atraksi Mainstream

Kampanye "A World of Experiences Await" persembahan Traveloka dan STB berfokus pada sejumlah "hidden gems" dan pengalaman autentik yang belum masuk radar wisatawan umumnya.

Salah satu tempat yang diberi titik sorot ialah Littered with Books, sebuah toko buku independen yang terletak di ruko konservasi. Waktu CXO Media berkunjung ke Singapura, tempat ini memang punya pesonanya sendiri.

Anggun menyempil di kawasan Duxton yang sedang berkembang, toko buku "indie" ini adalah rumah bagi koleksi buku terbaik yang dikuratori secara apik.

Littered with BooksLittered with Books di Duxton, Singapura (Foto: CXO Media/Istimewa)

Serunya, Littered with Books punya aturan ketat yang bukannya membatasi, melainkan menambah pengalaman berkunjung. Yakni, dilarang mengambil foto dan video tanpa izin. Kata salah satu book advisor-nya, kebijakan ini diserukan agar setiap pengunjung bisa fokus dengan buku-buku yang ditawarkan dan bukan sekadar "numpang ngonten".

Lokasinya pun dikeliling dua toko buku lain, yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki dalam hitungan 10 menitan. Pengalaman book-hopping di sekitaran Duxton bisa menjadi alternatif menarik bagi wisatawan yang bosan dengan rutinitas mal dan pusat perbelanjaan konvensional.

Selain pengalaman spesial bagi penggemar buku, Singapura juga punya New Bahru. Suatu lifestyle hub yang mengubah gedung sekolah tua menjadi destinasi ritel dan kuliner konseptual. Di kawasannya, terdapat lebih dari 40 jenama lokal independen yang menawarkan produk eksklusif. Kalau mampir ke sini, wisatawan bisa melihat wajah lain dari Singapura, yang ternyata tidak melulu megah dan berkilau, tetapi subur kreativitas dan mengedepankan inklusivitas.

Di samping itu, pemburu barang-barang vintage juga bisa mampir ke Née Vintage. Berlokasi tak jauh dari Buddha Tooth Relic Temple, toko barang mewah secondhand ini bak surga tersembunyi. Banyak barang langka dalam kondisi prima yang ditawarkan dengan harga terjangkau dan bisa dipilih sebagai cenderamata unik dari Singapura tanpa menguras tabungan.

Atraksi Baru yang Tak Terduga

Tidak ketinggalan, Singapura juga terus memperbarui diri dengan pilihan atraksi ramah keluarga. Sebut saja, Singapore Oceanarium yang baru dibuka kembali. Akuarium raksasa ini dirancang demikian imersif dan sanggup memenuhi rasa ingin tahu anak secara lebih menyenangkan.

Ada pula Bird Paradise yang menghadirkan koleksi burung dari seluruh Asia, termasuk burung rangkong langka dan aviari yang memukau; Rainforest Wild ASIA, kebun binatang pertama di Asia yang mengusung konsep petualangan dengan pengalaman tracking di habitat terbuka yang menyerupai hutan hujan asli; serta Punggol Waterway, kanal di area residensial Timur Laut Singapura di mana wisatawan bisa berkayak ria sambil menikmati perpaduan harmonis antara kehidupan urban dan keindahan alam.

Atraksi-atraksi baru tersebut menunjukkan bahwa Singapura tidak hanya menawarkan kehidupan urban yang proporsional, tetapi juga mengedepankan edukasi lingkungan dan konservasi yang menyegarkan di tengah kehidupan megapolitan.

Soal Autentisitas

Menurut Albert, Co-Founder Traveloka, kampanye kolaboratif dengan STB kali ini adalah bukti komitmen kedua pihak dalam memberi pengalaman yang otentik dan emosional. "Kami akan terus meluncurkan berbagai inisiatif yang merayakan budaya lokal sekaligus memperkuat komunitas yang menjadikan pengalaman berlibur lebih bermakna," katanya.

Bukan cuma bicara, "A World of Experiences Await" ini juga memberi highlight pada lokakarya eksklusif "The Make Pleat Bag Experience" oleh jenama lokal Ginlee. Kelas singkat ini mengajak wisatawan belajar membuat tas lipit sambil memahami konsep fashion sirkular yang ramah lingkungan.

Atau, bagi pecinta cokelat, Mr Bucket Chocolaterie di Dempsey Hill juga menawarkan lokakarya DIY bar making-proses bean-to-bar yang sarat kustomisasi. Pengalaman-pengalaman semacam ini mengubah wisata dari sekadar "mengunjungi tempat" menjadi "melakukan sesuatu yang bermakna".

Promo yang Wajib Dimanfaatkan

Periode kampanye "A World of Experiences Await" berlaku sejak November 2025 sampai Maret 2026. Para pengguna aplikasi Traveloka bisa mengumpulkan kupon diskon yang dapat ditumpuk untuk ditukarkan dengan tiket pesawat, hotel, dan beragam aktivitas di Singapura.

Menariknya, sistem kupon ini bisa dikombinasikan, sehingga wisatawan memiliki fleksibilitas dalam menyusun paket perjalanan sesuai budget dan preferensi masing-masing.

Secara meluas, tentu upaya yang dijalankan Traveloka dan STB ini layak diacungi jempol. Inisiatif ini seperti membuka mata para calon pelancong bahwa Singapura bukan cuma destinasi mahal yang hanya bisa dinikmati segelintir orang. Kawasan ini juga bisa jadi opsi realistis untuk liburan spontan, atau alternatif liburan keluarga dengan budget minimalis.

Kalau Anda punya rencana weekend getaway dalam waktu dekat, cobalah pertimbangkan berkunjung ke Singapura, yang kini tengah menawarkan banyak pengalaman, plus diskon menggiurkan. Informasi lengkapnya bisa diakses melalui tautan berikut: https://www.traveloka.com/id-id/promotion/hello-singapore?funnel_source=promotion-list-page&funnel_id=desktop-web.

(RIA)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS