Interest | Home

Menikmati Sajian Japanese Fusion Lewat Sudut Pandang Berbeda di Pantja Izakaya

Jumat, 03 Oct 2025 17:02 WIB
Menikmati Sajian Japanese Fusion Lewat Sudut Pandang Berbeda di Pantja Izakaya
Pantja Izakaya di Sequis Tower, Jakarta. Foto: Dian Rosalina - CXO Media
Jakarta -

Ketika mendengar kata 'fusion' yang kita pikirkan adalah sekadar perpaduan antara rasa tradisional dan modern, kemudian sudah. Namun Pantja Group lewat anak restorannya, Pantja Izakaya justru menghadirkan sebuah perspektif baru dalam sajian Japanese Fushion yang sesungguhnya. Benar-benar jauh dari kata gagal.

Di tengah bertebarannya kuliner Jepang di Jakarta, Pantja Izakaya hadir dengan jalur berbeda yakni memadukan tradisi dan inovasi, sehingga menghadirkan atmosfer berbeda tentang 'Jepang' di Jakarta. Beruntung, CXO Media berkesempatan mencicipi menu-menu unggulan yang dihadirkan oleh Pantja Izakaya.

.Ambiens di Pantja Izakaya./ Foto: Dian Rosalina - CXO Media

Kelezatan yang Berbeda

Berada di tengah Kota Jakarta yakni di Sequis Tower, Pantja Izakaya menghadirkan nuansa mewah dan nyaman. Saat masuk, saya disambut dengan interior modern yakni section bar yang besar di tengah ruangan, beberapa kursi untuk menikmati sajian, dan tentu saja yang paling unik adalah open kitchen di mana siapa pun bisa melihat para chef memamerkan kebolehan memasak mereka.

Saya pun ditawarkan untuk memilih welcome drink cocktails alkohol dan non-alkohol. Untuk pertama, saya pun memilih Limo Sour    non alkohol    yakni campuran white tea, ginger, pomelo, kaffir lime, albumin, dan bitter syrup yang memiliki cita rasa, asam manis segar dan sedikit pahit.

Setelah itu, para awak media yang hadir pun diminta untuk melihat bartender unjuk kebolehan mereka menyajikan cocktails andalan Pantja Izakaya lainnya yaitu Sakura Stone Sour old tom gin, sakura vermouth, hojicha, pomelo dan lemon; dan Mex Martini agave distillate, bianco vermouth. Namun ada satu cocktails yang menurut saya nikmat yang disajikan oleh bartender dengan cita rasa sedikit pahit dan manis yakni Shisho Gimlet yakni Nikka Coffey Gin yang dipadukan dengan shisho kyuri cordial dan lime.

Selanjutnya, kami dibawa ke section Raw Food untuk mencoba sajian mereka seperti Tai Truffle Sashimi yang menggunakan ikan medai yang hanya tersedia di Jepang Sashimi Tacos yang disajikan dengan tuna, tosazu, cilantro, dan wasabi shiso aioli; adapula Oyster segar, dan Shima Aji yang menggunakan ikan musim panas yang tersedia di Jepang.

.Limo Sour (kiri), Raw Food Section (tengah), Mex Martini (kanan)/ Foto: Dian Rosalina - CXO Media

Rapha Menchaca, co-Founder and Executive Chef of Pantja Hospitality Group mengatakan bahan-bahan yang mereka gunakan untuk Raw Food sangat segar dan eksklusif. Sebagian besar ikan yang digunakan pun benar-benar di impor dari Jepang.

"Ini adalah medai sashimi Jepang dengan yuzu kosho, yuzu ponzu, dan minyak truffle. Pada musim ini, kami juga menggunakan truffle musim dingin. Selanjutnya, kami menyajikan oyster Matoya Bay. Ini adalah salah satu oyster favorit kami, berasal dari selatan Jepang. Jenis oyster ini lebih modern, dengan tekstur yang sangat lembut. Di dalamnya akan ada sedikit kizami wasabi, dan disajikan untuk dinikmati dalam satu suapan," kata Rapha.

"Terakhir, kami akan menyajikan shima-aji, yaitu ikan musim panas dari Jepang. Kami suka menggabungkan shima-aji dengan saus yang segar dan ringan, berupa adonan jalapeño, sedikit daun bawang, dan cilantro."

.Black Cod (kiri), Gyoza (tengah), Tsukune (kanan)/ Foto: Dian Rosalina - CXO Media

Open Kitchen yang Menyenangkan

Selesai mencicipi berbagai sajian dari laut Jepang, kami pun dibawa ke section open kitchen yang menyajikan kuliner pilihan Pantja Izakaya. Makanan tersebut di antaranya Black Cod yakni Ikan Cod hitam dari Jepang yang dipadukan dengan yuzu miso, amazu onion, dan cilantro; kemudian Tsukune yakni daging sapi giling yang disajikan dengan celupan tare dan egg yolk.

Mereka juga menyediakan Campanelle, fennel sausage, baby spinach, dan calabrian chilli; lalu Gyoza asli Jepang yang disajikan dengan daging babi pilihan, bonito chili oil dan saus ponzu. Namun menurut saya ada dua sajikan yang menjadi favorit hari itu, yakni slice daging wagyu rib eye yang dibakar di atar stone axe dan juga Maguro Kama Donabe, nasi dengan campuran rumput laut dicampur dengan daging pipi tuna yang sudah dibakar. Soal rasa, jangan ditanya, tentu saja juara!

Seakan belum puas menyenangkan para awak media, Pantja Izakaya pun menyajikan menu favorit para pelanggan mereka yakni Truffle Slider    roti kecil yang berisi truffle aioli yang harum, jamur shiitake, dan crispy onion; dan PFC  -potongan dada dan paha ayam goreng yang juicy disajikan dengan saus ranch dan habanero hot sauce.

.Meguro Kama Donabe (kiri), PFC (tengah), Wagyu Rib Eye (kanan)./ Foto: Dian Rosalina - CXO Media

Ditutup dengan Dessert yang Nikmat

Yup, belum lengkap rasanya setelah mencicipi appetizer, main dish, tanpa dessert yang lezat. Pantja Izakaya pun menyediakan dua sajian menu penutup andalan mereka yakni Strawberry Shortcake, dan Matcha. Namun dari dua yang disajikan, saya lebih menyukai Strawberry Shortcake.

Dessert dengan perpaduan dough lembut yang dicampur dengan cream cheese yang ringan dan potongan strawberry segar sangat cocok menutup perjalanan kuliner saya hari itu. Namun bagi kamu yang tidak terlalu suka dengan rasa manis, Matcha pun hadir sebagai alternatifnya. Sajian mousse matcha yang dipadukan dengan warabi mochi yang kenyal, miso crumble, dan strawberry yang segar, cocok nih buat kamu si pecinta matcha mochi.

.Matcha (kiri), Strawberry Shortcake (kanan)/ Foto: Dian Rosalina - CXO Media

Meskipun Pantja Izakaya hadir dengan Japanese Fasion-nya yang berbeda, namun sebagai grup hospitality mereka pun juga berkembang sebagai kumpulan destinasi yang menyatukan keunggulan kuliner, seni meracik minuman, musik, keramahan (hospitality), dan desain.

Di pusatnya berdiri Pantja, restoran dan cocktail bar di kawasan Senopati yang kini menjadi salah satu tolok ukur utama dalam dunia kuliner dan hiburan malam Jakarta. Nama Pantja, yang berasal dari kata Sanskerta untuk angka lima, mewakili lima pilar yang menjadi dasar dari setiap langkah bisnis kami: makanan, minuman, musik, keramahan (hospitality), dan desain.

"Ini bukan sekadar idealisme, tapi prinsip kerja yang kami terapkan setiap hari - baik di dapur, bar, maupun ruang makan," ujar Kabir Suharan, Co-Founder Pantja Hospitality Group.

Mereka hadir dengan berbagai outlet yakni Pantja, Pantja Izakaya, Pantja Steakhouse (coming soon), Pantja Deli dan Pantja Concierge. Untuk informasi tentang Pantja Hospitality Group, kunjungi website mereka di pantjahospitality.id.

(DIR/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS