Interest | Home

No Place Like: Penajam Paser Utara

Kamis, 31 Mar 2022 12:00 WIB
No Place Like: Penajam Paser Utara
Foto: Instagram Nyoman Nuarta
Jakarta -

Rencana Presiden Joko Widodo memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta, menaikan nama Penajam Paser Utara ke permukaan. Berlokasi di bagian timur pulau Kalimantan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) disebut sebagai calon Ibu Kota Negara Indonesia di masa yang akan datang.

Kabar mengenai perpindahan IKN sendiri telah muncul sejak beberapa waktu lalu, namun kepastiannya masih simpang siur dikarenakan terdapat beberapa polemik. Meskipun demikian, wilayah Penajam Paser Utara sendiri bisa dibilang sebagai daerah yang cukup menarik. Meskipun belum cukup dikenal, Penajam Paser Utara adalah wilayah yang memiliki keindahan serta potensi-potensi menjanjikan lainnya. Berikut beberapa fakta singkat mengenai Penajam Paser Utara, sang calon Ibu Kota Indonesia.

Asal-usul Penajam Paser Utara
Melalui Peraturan Pemerintah pada tanggal 10 April 2002 lalu, Kabupaten Penajam Paser Utara resmi ditetapkan sebagai kabupaten ke-13 di Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah ini dibentuk sebagai perluasan Kabupaten Paser. Wilayah termuda kedua di Kalimantan Timur ini terbagi atas 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Penajam, Kecamatan Waru, Kecamatan Babulu, Kecamatan Sepaku.

Dilansir dari detik, nama Penajam Paser Utara berasal dari beberapa unsur. Penajam diambil dari nama kecamatan Penajam, yang dimekarkan menjadi Kabupaten pada 2002 lalu. Sementara Paser adalah nama suku yang mendiami wilayah tersebut. Menurut Bahasa setempat, Paser berasal dari kata "Pa" yang berarti terang, dan "ser" yang berarti semangat. Jadi nama Paser juga dapat diartikan sebagai semangat yang menyala-nyala.

Sejarah kultur budaya sosial ekonomi masyarakat
Suku Paser, adalah salah satu suku tertua yang mendiami daratan Kalimantan selain Suku Dayak. Berdasarkan Sempuri atau hikayat dari tetua adat yang turun menurun, suku paser disebut berasal dari suatu peradaban Bansu Tatau Datai Danum, yaitu masyarakat yang hidup di pantai, sungai dan danau.

Suku Paser juga bertumbuh kembang dan menghasilkan beberapa pembagian suku, yaitu Paser Lembuyut dan Paser Saimpuak yang juga diikuti sejumlah turunan/sub suku di bawahnya. Suku Paser adalah penduduk di wilayah ini, selain warga-warga transmigran dari suku lainnya.

Merujuk hasil Sensus Penduduk BPS pada 2020 lalu, Kab. Penajam Paser Utara memiliki total penduduk sejumlah 178.681 jiwa dan luas wilayah sekitar 3.333,06 km persegi. Jika dilihat dari segi kepadatannya, maka kepadatan di Penajam Paser Utara relatif rendah, yakni sekitar 54 jiwa per kilometer persegi.

Dari segi ekonomi, Upah Minimum di Kabupaten Penajam Paser Utara tampak lebih besar dari UMP Kalimantan Timur, yaitu sebesar Rp 3,369,306. Sementara mata pencaharian utama masyarakat setempat adalah nelayan, bertani/berkebun, hingga penyediaan jasa pengangkutan komoditi.

Akses - Potensi alam dan pariwisata
Memiliki luas daratan sekitar 3.060,82 km persegi dan luas pengelolaan laut 272,24 km persegi, Penajam Paser Utara dikenal memiliki sejumlah potensi alam dan daya tarik wisata. Akses wilayahnya pun termasuk strategis, karena berbatasan dengan Kab. Kutai Kartanegara di sisi utara; Kota Balikpapan dan Selat Makassar pada sisi timur, dan Kabupaten Paser di bagian barat dan selatan.

Tempat wisata paling populer di Kab. Penajam Paser Utara adalah pantai. Sejumlah pantai yang sering dikunjungi adalah Pantai Nipah-Nipah, Pantai Corong, Tanjung Jumlah, hingga Pantai Amal Penajam.

Selain pantai, Penajam Paser Utara juga memiliki beberapa destinasi wisata lain seperti Air Terjun Tembinus, Ekowisata Mangrove, Penangkaran Rusa, hingga Taman Rozeline yang ramah sebagai ruang bermain anak.

Meski berada di wilayah pesisir, masyarakat Penajam Paser Utara tidak hanya memperoleh keuntungan dari sektor perairan. Kab. Penajam Paser Utara nyatanya disebut sebagai calon lumbung padi di Kalimantan Timur, hal ini disebabkan oleh kontur wilayahnya yang tumbuh subur, sehingga memungkinkan pengoptimalan sektor pertanian dan pangan.

Selain sumber daya alam yang cukup memadai sebagai daya tarik pariwisata, Penajam Paser Utara juga memiliki pesta adat, yaitu Festival Adat Nondoi dan Pesta Pantai Nango yang menarik wisatawan. Kemudian terdapat pula sebuah desa wisata bernama Kampung Batik, yang bisa menjadi daya tarik wisata budaya masyarakat Nasional hingga Internasional.

Calon Ibu Kota Negara
Pada 2019 lalu, Presiden Jokowi mengumumkan rencana perpindahan IKN dari Jakarta ke Kab. Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Menurut Jokowi, salah satu alasan perpindahan ini dikarenakan wilayah Penajam Paser Utara memiliki risiko bencana alam yang minimal, kemudian lokasinya pun strategis karena berada di jantung wilayah Republik Indonesia.

Selain alasan geografis, alasan lainnya yang dijelaskan oleh Presiden Jokowi yaitu Penajam Paser Utara telah dikelilingi wilayah perkotaan yang berkembang pesat seperti Balikpapan dan Samarinda. Perpindahan ini juga didasari oleh kelengkapan infrastruktur yang telah ada di wilayah Penajam Paser Utara dan sejumlah lahan yang telah dikelola Pemerintah Pusat.

Perpindahan IKN dari Jakarta ke Penajam Paser Utara direncanakan akan dimulai pada 2024 mendatang. Meskipun demikian, perpindahan ini masih terlilit sejumlah polemik, mulai dari proses perencanaan yang disebut tergesa-gesa, kurang siapnya anggaran, desain yang menuai kecaman, hingga problem pergantian nama Penajam Paser Utara menjadi Nusantara yang dikritik oleh banyak pihak.

Itulah beberapa fakta mengenai Penajam Paser Utara, calon Ibu Kota Negara Indonesia yang baru. Meskipun kabar perpindahan Ibu Kota Negara masih terlilit sejumlah polemik, setidaknya saat ini, masyarakat mulai lebih mengenal Penajam Paser Utara yang memiliki keindahan dan banyak potensi-potensi di dalamnya.

[Gambas:Audio CXO]



(RIA/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS