Insight | General Knowledge

Kok Aneh Lihat Marshel Widianto Jadi Cawawalkot Tangerang Selatan?

Senin, 01 Jul 2024 16:42 WIB
Kok Aneh Lihat Marshel Widianto Jadi Cawawalkot Tangerang Selatan?
Foto: Detik.com
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, kita mendapatkan kabar tentang terpilihnya komedian penuh gudang tawa, Marshel Widianto, sebagai calon wakil walikota (cawawalkot) Tangerang Selatan setelah diusung oleh Gerindra. Berita yang membuat banyak orang mengernyitkan dahi ini langsung melahirkan suara sumbang di media sosial. Mereka melihat langkah aji mumpung Marshel telah mendegradasi politik praktis semakin dalam, hingga menuju Palung Mariana.

Respons yang sangat bisa terduga ini sebenarnya sama sekali tidak aneh. Apalagi kalau melihat sejarah pergerakan legislatif kita. Kalau melihat ke belakang, kenapa jadi aneh saat tahu Marshel Widianto jadi cawawalkot Tangerang Selatan?

Dari Pengocok Perut Menjadi Ahli Politik

Secara sederhana, politik Indonesia sudah sering diwarnai nama-nama yang sering tampil di televisi. Sebut saja Eko Patrio, Miing Bagito, Primus Yustisio, sampai Pasha Ungu. Mereka secara yakin mengubah status pekerjaan, dari pekerja seni menjadi politikus. Sebuah transformasi yang cukup berani namun tidak aneh.

Ketika tampil di depan kamera sebagai artis, mereka sudah terlatih untuk berdandan, berdialog, dan bermain peran. Ketika terpilih menjadi politisi, tugas yang sama juga mereka lakukan. Cuma bedanya, ada dalam spektrum baru serta perlu akal yang lebih bermain.

Belum lama ini, kita juga dihebohkan dengan Alfiansyah Bustami alias Komeng yang berpartisipasi dalam Pemilu Legislatif 2024 sebagai calon Dewan Perwakilan Daerah untuk Jawa Barat. Berkat citra positif di masyarakat, serta foto di kertas pemilihan yang memang "Komeng" banget, akhirnya ia terpilih dengan lebih dari 5 juta suara. Suatu rekor yang sangat sulit dipatahkan.

Setelah Komeng yang sukses berat, sekarang giliran Marshel yang berani untuk mengambil kesempatan sebagai cawawalkot Tangerang Selatan. Setelah Pemilu 2024 menjadi pendengung di belakang pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming, kini waktunya ia menjadi ujung tombaknya. Dari pengocok perut menjadi ahli politik, kalian jangan segitunya menjatuhkan Marshel. Tangerang Selatan sudah muak dengan dinasti yang mengular dari periode ke periode.

Waktunya Tangerang Selatan Memasuki Babak Baru

Banten sudah terlalu lama dikuasai oleh sebuah garis keluarga. Dinasti Ratu Atut telah mengumpulkan anak, adik, hingga mantu sebagai penguasa daerah-daerah kecil di dalamnya. Nah melihat bagaimana dinasti politik menjadi isu yang semakin besar sejak Pemilu 2024, sudah waktunya Marshel Widianto menjadi lawan dari praktik yang sudah terlalu mengakar di Tangerang Selatan.

Kini waktunya Tangerang Selatan memasuki babak baru dengan memilih Marshel Widianto beserta calon pasangannya nanti. Sudah seharusnya langkah jenakanya menjadi politisi disambut dengan tangan terbuka. Kapan lagi Tangerang Selatan memiliki sosok kuat untuk mengalahkan dinasti sejak Rano Karno? Kalau Rano Karno kemarin gagal, bukan berarti kita menyerah. Marshel Widianto sangat bisa menjadi lebih besar dari Si Doel sejak popularitasnya yang lebih kuat saat masuk ke dunia politik.

Belum lagi daerah Tangerang Selatan yang terbukti autopilot berkat tangan emas Sinar Mas dalam mengatur semuanya membuat kita tidak perlu terlalu jauh memikirkan bagaimana kalau nanti ia terpilih. Toh setidaknya masih ada developer yang mengurus kota ini. Jadi kita bisa lebih fokus mengalahkan dinasti, lalu santai sejenak karena sisanya diurus oleh pihak swasta. Yang penting, Tangerang Selatan tidak mengikuti jejak negaranya sendiri.

Semoga Gerindra bisa memilih pasangan Marshel Widianto sebaik-baiknya tanpa harus kembali berangkulan dengan orang-orang lama di daerah ini. Semoga juga, Tangerang Selatan dapat lebih maju dengan sinergi proyek antar pemerintah daerah dan swasta. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS