Insight | General Knowledge

Tsunami Informasi Pemilu: Ketahui Kapan Kamu Harus Berhenti

Kamis, 08 Feb 2024 17:12 WIB
Tsunami Informasi Pemilu: Ketahui Kapan Kamu Harus Berhenti
Foto: Unsplash
Jakarta -

Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hanya tinggal 7 hari lagi. Usai debat calon presiden (capres) berakhir beberapa hari lalu, arus informasi terkait pemilu, kini berubah menjadi 'tsunami'. Ya, penyebaran berita tentang pemilu di media sosial maupun media massa semakin memenuhi laman depan.

Kita pun dibuat menjadi semakin bingung dengan situasi yang ada. Apalagi setiap pendukung calon pasangan capres-cawapres semakin gencar memberikan fakta   pahit maupun manis. Sebagai generasi muda yang setiap hari tak bisa lepas dari media sosial, kita pasti merasa jenuh dan lelah dengan tsunami informasi pemilu yang marak.

Ditambah kebiasaan kita yang sulit 'puasa' dari media sosial, membuat kita mau tak mau dicekoki berbagai informasi dan pemberitaan pemilu. Tak jarang, kita pun semakin bingung menentukan pilihan, padahal jauh di dalam lubuk hati, kita pasti sudah mantap untuk memilih. Tetapi karena sulitnya membedakan fakta dan hoaks dalam arus informasi ini, bisa saja membuat kita ragu lagi untuk #bersuarabergerak menentukan masa depan Indonesia pada 14 Februari 2024 mendatang.

Situasi ini memunculkan situasi dinamakan infobesity. Mengutip Tempo.co, infobesity atau information obesity (obesitas informasi) adalah kondisi di mana kita dihadapkan pada banyaknya pilihan informasi yang berdampak pada proses pengambilan keputusan. Situasi tsunami informasi juga bsia dibilang sebagai information explosion (ledakan informasi yakni ada berbagai macam informasi-baik teks, audio, audiovisual, dan lain-lain   yang masyarakat kewalahan.

Tsunami informasi juga semakin menjadi ketika kebiasaan kita bermain media sosial sulit hilang yakni membagikan informasi tanpa lebih dulu mengecek fakta yang ada. Inilah yang membuat arus ini sulit dihentikan. Lantas, kapan ya kita harus berhenti untuk tidak mengonsumsi hal-hal semacam ini menjelang pemilu?

Waktu yang Tepat untuk Berhenti

Sebenarnya tidak ada waktu yang pasti kapan kamu harus berhenti untuk mengonsumsi informasi tersebut. Itu semua berasal dari dirimu sendiri, yakni ketika setelah membaca banyak informasi kamu semakin ragu untuk memilih pilihanmu, timbul pikiran bingung, sampai memilih untuk tidak mencoblos, lebih baik segera berhenti.

Sebagai anak muda yang lebih melek soal informasi mana yang fakta dan palsu, kamu harus lebih kritis untuk menerima pemberitaan yang ada. Mulailah untuk mencari sumber-sumber yang sudah terbukti kredibilitasnya dan independen tidak memihak. Bekali juga pengetahuanmu dengan literasi politik dari berbagai ahli politik yang kamu percaya.

Kamu juga bisa mencoba untuk menghadiri beberapa forum diskusi politik yang diadakan di kotamu oleh para paslon ketika sedang melakukan kampanye. Selain itu, sekarang ini ada sebuah gerakan masyarakat sipil yang ingin melawan gangguan informasi menjelang pemilu.

Salah satunya adalah Koalisi Demokratisasi dan Moderasi Ruang Digital (DAMAI). Mereka mencoba memberikan fakta-fakta dalam moderasi konten dan kebijakan di Indonesia yang sesuai dengan standar internasional hak asasi manusia. Mereka melakukannya dengan riset berbasis data, memperjuangkan kebebasan berekspresi di dunia maya, dan meningkatkan literasi digital warga. Ada pula Koalisi Masyarakat Sipil Lawan Disinformasi Pemilu yang bersinergi dengan Bawaslu untuk mengentaskan gangguan informasi di media sosial.

Jadi waktu yang tepat untuk berhenti semua tergantung pada diri sendiri. Sebab pembatasan media sosial hanya berlaku jika kamu sadar sudah terlalu banyak informasi yang diserap dan menjadi blunder. Mari lebih bijak untuk mengonsumsi informasi pemilu 2024 dan #bersuarabergerak lah demi Indonesia 7 hari lagi!

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS