Insight | General Knowledge

Tak Perlu Paspor, Masuk Singapura Cuma Pakai QR Code Tahun Depan!

Selasa, 09 May 2023 16:43 WIB
Tak Perlu Paspor, Masuk Singapura Cuma Pakai QR Code Tahun Depan!
Foto: Unsplash
Jakarta -

Ada kabar gembira untuk kamu yang tinggal di Batam dan menjadikan Singapura sebagai destinasi wisata favorit. Mulai tahun depan, Singapura akan menerapkan teknologi pengecekan terbaru mereka yakni penduduk maupun pendatang tidak perlu lagi menunjukkan paspor mereka.

Sebagai gantinya, mereka akan memasang mesin yang menunjukkan QR Code untuk dipindai oleh pengunjung di pos pemeriksaan bila orang bepergian menggunakan mobil. Tak hanya itu, mereka juga akan menerapkan Sistem Kontrol Perbatasan Otomatis (ABSC) tanpa kontak di ruang penumpang.

Jalur ini akan menggunakan biometrik untuk izin dan merupakan bagian dari konsep izin baru NCC Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA). Dikutip Detikcom, rencana transformasi NCC bertujuan untuk memberikan izin imigrasi dan Bea Cukai lebih cepat dan aman. Sistem tersebut diuji coba di Tuas Checkpoint dan Terminal 4 Bandara Changi pada 2019 lalu.

ICA juga telah menguji coba Sistem Izin Penumpang Dalam Mobil Otomatis (Apics) pada tahun lalu. Hasilnya, 94 persen wisatawan bisa menggunakan sistem ini tanpa bantuan petugas. Fase pertama, diharapkan pada awal 2024 bisa diperkenalkan metode pemindaian QR Code sebagai pemindai paspor di pemeriksaan darat.

Jadi, untuk kamu yang bepergian ke Singapura pakai mobil, bisa membuat profil dan menghasilkan kode QR melalui aplikasi MyICA. Ini akan memungkinkan kamu untuk memindai kode di loket imigrasi manual, di mana petugas ICA akan melakukan pemeriksaan citra wajah menggunakan data yang sudah terekam lewat QR yang di-scan. QR Code yang sama bisa digunakan untuk perjalanan selanjutnya jika detail paspor wisatawan tidak diperbarui.

Rentan Penyalahgunaan Data

Meskipun Singapura selangkah lebih maju untuk membuat para pelancong datang ke negara mereka dengan pemberlakuan sistem ini, QR Code ini bukan tanpa risiko. Menteri Dalam Negeri dan Hukum Singapura, K. Shanmugam mengatakan kalau bisa saja data ini disalahgunakan dan terorisme menjadi tantangan pemberlakuannya.

"Ancaman terorisme masih nyata, kita tidak pernah tahu kapan pandemi berikutnya akan menyerang dan ada batasan berapa banyak tenaga yang kita butuhkan, mengingat Singapura memiliki populasi yang menua," ujarnya. Namun, ia yakin pemberlakuan QR Code ini masih bisa dijalankan

"Saya pikir kita semua bisa yakin bahwa ICA akan terus menjalankan misinya sebagai agen perbatasan dan imigrasi kelas dunia. Saya menantikan, kita semua menantikan transformasi berkelanjutannya," kata Shanmugam.

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS