Insight | General Knowledge

Rusia Resmi Resesi, Ini yang Perlu Kamu Tahu

Kamis, 17 Nov 2022 20:00 WIB
Rusia Resmi Resesi, Ini yang Perlu Kamu Tahu
Foto: Pexels
Jakarta -

Rusia resmi dilaporkan mengalami resesi pada Kamis (17/11). Hal ini disebabkan melemahnya berbagai sektor ekonomi Rusia yang berimbas pada produksi domestik bruto (PDB) yang terjun bebas 4 persen pada kuartal ketiga tahun ini. Lantas, apa yang menjadi penyebab Rusia mengalami resesi?

Dilansir CNBC Indonesia, resesi secara umum diartikan sebagai melemahnya ekonomi dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun atau lebih. Penurunan PDB ini disinyalir diakibatkan dari berbagai sanksi negara-negara Barat kepada Rusia karena menyerang Ukraina selama 9 bulan terakhir.

Akibat dari sanksi yang bertubi-tubi dari negara adidaya lainnya, berbagai sektor ekonomi Rusia mengalami penurunan drastis. Mulai dari pembatasan ekspor dan impor, pasokan pangan utama yang semakin menipis, kurangnya staf, hingga masalah suku cadang menjadi alasan resesi tersebut.

Badan statistik nasional Rosstat menjabarkan, kontraksi didorong penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6 persen dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1 persen. Akibatnya, tingkat pengangguran Rusia pun mencapai 3,9 persen pada September. Sehingga ekonomi Rusia semakin bergantung pada ekspor energi yang menyumbang sekitar 40 persen dari pendapatan pemerintah federal.

Tak hanya itu, bank-bank yang ada di Rusia pun terpaksa menaikkan suku bunga acuan dari 9,5 persen menjadi 20 persen dalam upaya melawan inflasi awal. Bahkan pada Oktober lalu, bank sentral Rusia mempertahankan suku bunga utamanya pada 7 persen.

Sementara itu, Bank Sentral telah memperkirakan PDB akan berkontraksi sebesar 3,5 persen tahun ini. IMF dan Bank Dunia telah memperkirakan penurunan PDB Rusia sebesar 3,4 persen dan 4,5 persen.

Konflik Ukraina-Rusia memang memberikan dampak besar bagi kedua belah negara. Ekonomi Rusia mengalami resesi, Ukraina harus melihat kehancuran dari berbagai kota di negara mereka. Sensitivitas kedua belah pihak bahkan membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut gelaran G20 sebagai G19 karena ingin mendiskreditkan Rusia dalam speech-nya secara online di dalam acara yang sama.

[Gambas:Audio CXO]

(tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS