Insight | General Knowledge

Ledakan Bom Mobil di Somalia Memakan Korban Jiwa Sedikitnya 100 Orang

Senin, 31 Oct 2022 18:32 WIB
Ledakan Bom Mobil di Somalia Memakan Korban Jiwa Sedikitnya 100 Orang
Foto: Detikcom
Jakarta -

Ledakan dua bom mobil di ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Sabtu (30/10) kemarin memakan sedikitnya 100 orang korban jiwa dan sekitar 300 orang korban luka. Dalam pernyataannya, Presiden Hassan Sheikh Mohamud menyatakan korban dari serangan ini mencakup "ibu dengan anak-anak di dalam genggamannya." Ia juga menyatakan bahwa Somalia meminta dukungan medis dari dunia internasional untuk menangani dampak serangan ini. Dalam menangani serangan ini, first responder di Somalia kewalahan karena banyaknya korban dan lemahnya sistem medis Somalia.

Lokasi serangan ini ada di daerah padat, yaitu persimpangan jalan Zobe yang berlokasi di dekat kementerian pendidikan. Serangan ini merupakan serangan terbesar setelah ledakan bom truk yang menewaskan 500 orang di lokasi yang sama, lima tahun lalu.

Kelompok militan Al-Shabaab yang memiliki afiliasi dengan Al-Qaeda mengklaim bahwa mereka ada di balik pengeboman ini. Mereka menyatakan bahwa serangan ini memang ditargetkan pada kementerian pendidikan, yang mereka klaim mengajarkan silabus berbasis Kristen pada pelajar Somalia.

Al-Shabaab tak biasanya mengklaim serangan yang memakan banyak korban jiwa masyarakat sipil sebagai aksi mereka, namun tindakan pemerintah Somalia yang bertujuan untuk memutuskan jaringan pendanaan mereka membuat aksi Al-Shabaab semakin ekstrim. Mereka juga menyatakan bahwa mereka tak akan berhenti menjalankan aksinya sebelum Somalia menerapkan hukum Islam. Upaya Al-Shabaab dalam melengserkan pemerintah Somalia telah berjalan selama lebih dari sepuluh tahun.

Serangan bom mobil ini sendiri bukan merupakan yang pertama di tahun ini. Pada 19 Agustus lalu, Al-Shabaab juga menyerang Hotel Hayat, hotel yang populer di kalangan politisi Somalia. Serangan ini diawali oleh ledakan dua bom mobil kemudian disusul oleh serangan ke dalam area hotel. Penyerang yang menyandera tamu hotel mengambil sedikitnya 30 korban jiwa dan 50 korban luka-luka.

Sebelumnya, Presiden Hassan Sheikh Mohamud menyatakan bahwa mengakhiri pemberontakan Al-Shabaab membutuhkan lebih dari pendekatan militer. Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa pemerintah Somalia hanya akan melakukan negosiasi dengan Al-Shaabab pada waktu yang tepat. Pasca serangan Sabtu lalu, Presiden Hassan Sheikh Mohamud berkata bahwa serangan ini merupakan yang terakhir kalinya dan tak akan terjadi lagi.

[Gambas:Audio CXO]

(alm/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS