Insight | Business & Career

Formula Tepat Daniel Mananta dalam Mengambil Keputusan untuk Bisnisnya

Sabtu, 25 Feb 2023 16:30 WIB
Formula Tepat Daniel Mananta dalam Mengambil Keputusan untuk Bisnisnya
Daniel Mananta di OPPO Creativepreneur Corner 2023 Foto: Rey - CXO Media
Jakarta -

Siapa yang tak kenal dengan Daniel Mananta? Seorang entertainer yang sudah lama berkecimpung di dunia entrepreneur dengan bisnisnya yang sudah berjalan selama hampir 15 tahun, Damn, I Love Indonesia. Berdiri di atas panggung OPPO Creativepreneur Corner 2023 Powered by BNI di Makassar, Daniel bercerita sedikit mengenai perjalanan kariernya, di mana ia harus mengambil keputusan yang sangat mempengaruhi bisnis yang dibangunnya; terjebak dengan business partner yang sangat capable namun toxic.

Daniel mengungkapkan bahwa perannya sebagai CEO dalam mengambil keputusan mengenai kelanjutan mitra bisnisnya merupakan situasi yang sangat critical bagi seorang entrepreneur. Dihadapi dengan keputusan yang sangat berat, Daniel menyinggung soal kebebasan manusia dalam memilih sebuah respons yang sangat mempengaruhi outcome-nya. "Yang menentukan kalian akan sukses atau gagal itu bukanlah dari apa yang terjadi, tapi apa respon kalian." ungkapnya.

.Daniel Mananta/ Foto: Rey - CXO Media

Enam tahap yang ia rangkai menjadi panduan utama Daniel dalam menentukan keputusan krusial yang harus ia ambil. Menyelidiki hati jadi tahap awal Daniel. Pasalnya, dirinya sering mengambil keputusan bodoh karena kondisi hatinya yang saat itu sedang marah, letih, bahagia, khawatir, mengantuk dan perasaan-perasaan lainnya.

Ia mengungkapkan bahwa pendapat kita itu nyatanya bisa berubah sesuai dengan hati kita. Tahap kedua adalah menanyakan ke diri sendiri, apakah keputusan yang akan diambil itu akan membangun atau menghancurkan tidak hanya dirinya, tapi juga orang lain.

Tak hanya sampai situ, Daniel juga beranggapan bahwa evaluasi pengalaman hidup itu juga sangat penting dan mempengaruhi kedewasaan seseorang. "Umur tua bukan berarti dewasa. Kita butuh evaluasi pengalaman kita atas keputusan yang sudah pernah diambil itu output-nya baik atau buruk." ujarnya. Kemudian, Daniel juga mengakui bahwa buku atau podcast itu bisa menambahkan perspektif baru yang nantinya bisa dikalkulasikan dalam pengambilan keputusan.

Sebelum benar-benar memutuskan, Daniel juga tidak ragu untuk memanfaatkan waktu entah itu untuk berdoa, berkonsultasi dengan kerabat terdekatnya, atau beristirahat demi membantu mendapatkan keputusan yang baik. Semua langkah tersebut dilakukan Daniel secara bertahap hingga akhirnya keputusan yang ia ambil terasa mantap dan tepat.

Akhir cerita Daniel, ia memutus hubungan kerja dengan rekannya yang memang berdampak langsung kepada bisnisnya. Namun, dari situ juga, Daniel tersadar bahwa dirinya tak mumpuni untuk memegang jabatan CEO. "Gue akhirnya mundur sebagai CEO, dan cukup jadi founder untuk Damn, I Love Indonesia. Gue hire seseorang untuk hande bisnis ini dan menjabat sebagai CEO baru, yang akhirnya bisa dapetin investor sebesar 30% hingga sekarang Damn, I Love Indonesia sedang membuat restoran keempat dan hotel kedua di Jakarta." ceritanya.

Ada pelajaran pribadi yang Daniel ambil dari pengalaman 'kegagalan' ini. I'm an amazing communicator, I'm an amazing entertainer, but I'm a very poor manager, I'm a very poor CEO." tuturnya. Nyatanya, ada keputusan-keputusan baik lain yang muncul dari keputusan berat yang harus diambil Daniel. "Intinya, pilihan yang sulit itu harus kita ambil untuk membuat the right choice. Semasa kita hidup, sebisa mungkin kita membuat pilihan yang baik, benar, dan bijak. Memang gak semua selalu sempurna, tapi kita bisa bikin banyak pilihan baik daripada pilihan buruk." ungkapnya.

(HAI/DIR)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS