Insight | Business & Career

Dilema Freshgraduate: Kala Bekerja Tak Sesuai Jurusan

Senin, 07 Feb 2022 08:00 WIB
Dilema Freshgraduate: Kala Bekerja Tak Sesuai Jurusan
Foto: Pavel Danilyuk/Pexels
Jakarta -

Setelah selesai dengan segala problematika perkuliahan, para gen Z kini dihadapkan dengan keresahan baru, yaitu mencari pekerjaan. Di era COVID-19 yang belum usai ini, mencari pekerjaan bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi para gen Z bukan hanya harus bersaing dengan sesama freshgraduate  atau para lulusan baru, melainkan dengan para pekerja yang sebelumnya telah memiliki pengalaman.

Hal ini secara tidak langsung menjadi dilema baru bagi para freshgraduate untuk memilih pekerjaan, haruskah bekerja sesuai jurusan atau justru memilih kesempatan yang ada? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan, hanya ada 20 persen lulusan mahasiswa yang bekerja sesuai program studinya dan 80 persen lainnya bekerja di luar prodi mereka.

Banyaknya freshgraduate yang bekerja tak sesuai jurusan, sebagian besar bukan karena keinginan mereka sendiri Namun di Indonesia, tenaga kerja yang tersedia kerap kali kurang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. Tak heran, bagi para lulusan mahasiswa yang idealis menginginkan pekerjaan yang sesuai jurusan atau tak ada lowongan yang sesuai dengan jurusan mereka, pada akhirnya menjadi pengangguran.

Namun di sisi lain, sebenarnya industri juga sering kesulitan mencari pekerja yang berkualitas, sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Padahal Kementerian Tenaga Kerja pada 2017 pernah menyampaikan bahwa penerimaan tenaga kerja sebaiknya memperhatikan sertifikat atau keahlian tertentu, bukan hanya lulusan sekolah tertentu saja.

Bekerja tak sesuai jurusan, tentu mengharuskan kita untuk mengasah skill berbeda demi menunjang pekerjaan--dan ini pastinya menghabiskan waktu yang semestinya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Beruntung bagi mereka yang mampu dengan cepat beradaptasi dengan sesuatu yang baru, tapi bagi yang memiliki kesulitan untuk menjadi dinamis, tentu ini akan menjadi bumerang.

Namun, apakah bekerja tidak sesuai jurusan akan kegagalan?

Sukses walau bekerja tak sesuai jurusan

Hakikatnya, manusia memang perlu berkembang untuk menjadi lebih baik. Bekerja tak sesuai dengan jurusan kuliah membuat kamu juga memiliki kesempatan untuk mempelajari hal baru, jadi tidak ada ruginya. Kamu pun masih mempunyai peluang untuk sukses di masa depan.

Hal pertama bagi kamu yang memutuskan untuk bekerja tidak sesuai jurusan adalah magang. Magang di perusahaan yang kamu inginkan bisa membuka kesempatan belajar sekaligus merasakan pengalaman bekerja di bidang yang kamu minati.

Kamu bisa mencoba dengan mengikuti program Kampus Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja demi masa depan.

Selain program magang, Kampus Merdeka juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengambil SKS lintas jurusan. Sehingga mahasiswa bisa menguasai ilmu aplikatif dari para ahli di bidangnya. Terakhir, cobalah untuk memperbanyak jaringan atau networking dengan para pekerja yang sudah memiliki pengalaman. Kamu bisa membangunnya dengan mengikuti komunitas, forum diskusi, jaringan LinkedIn, atau situs profesional lainnya.

Bekerja tidak sesuai jurusan kuliah, mungkin tidak membuatmu puas dan merasa sia-sia karena pendidikan yang kamu tempuh tak bisa diaplikasikan ke dunia kerja. Namun mengambil kesempatan yang ada dan belajar hal baru untuk menambah pengalaman, tak ada salahnya sebelum kamu terjun ke dalam pekerjaan sesuai jurusan kuliahmu di masa mendatang.

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/MEL)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS