Interest | Art & Culture

ICAD 15 "Earth Society" Tawarkan Renungan tentang Relasi Alam dan Manusia lewat Bumi dan Kolaborasinya

Rabu, 29 Oct 2025 15:00 WIB
ICAD 15
ICAD 15 "Earth Society" Digelar di grandkemang Jakarta 10 Oktober-9 November 2025. Foto: Istimewa
Jakarta -

Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) menggelar edisi ke-15, pada 10 Oktober hingga 9 November 2025 di grandkemang Hotel, Jakarta Selatan. Pameran ICAD kali ini mengusung tema "Earth Society", yang menghadirkan silang gagasan dan disiplin seputar  hubungan manusia, alam, dan masyarakat dalam konteks keberlanjutan dan kolektivitas.

Dalam teks kuratorial ICAD 15, Prananda L. Malasan dan Jerrey David Aguilar menulis, "Earth Society menjadi tempat bagi para seniman, desainer, dan berbagai praktisi kreatif dari dalam maupun luar negeri untuk membaca ulang relasi kita dengan alam dan komunitas di sekitar kita melalui keberlanjutan, kepedulian, dan kolektivitas sebagai eksperimentasi dan aksi nyata."

Menebar Refleksi

"Earth Society" menjadi gagasan sekaligus ajakan utama ICAD 15. Frasa itu berupaya mengajak pengunjung untuk merefleksikan kondisi lokal hingga global terhadap menurunnya kualitas ruang hidup.

Melalui ruang-ruang pamer dan kegiatannya, tema ini turut berupaya membuka dialog mengenai peran manusia di tengah perubahan bumi dan masyarakat. Festival Director ICAD 15, Edwin Nazir, menegaskan bahwa semangat kolaborasi menjadi jiwa utama penyelenggaraan tahun ini.

[Gambas:Instagram]

"ICAD selalu menjadi ruang pertemuan antara seni, desain, dan masyarakat. Di ICAD 15, kami ingin menegaskan kembali semangat kebersamaan dan kolaborasi yang menjadi inti dari festival ini, bukan hanya dalam merayakan kreativitas, tapi juga dalam berdialog tentang masa depan kita bersama," ujarnya.

Pada praktiknya, ICAD 15 melibatkan lebih dari 50 partisipan dari berbagai disiplin, yang mengisi lima kategori utama acara ini: Special Appearance, In Focus, Featured, Collaborations, dan Open Call.

Para Partisipan 

ICAD 15 juga berupaya mengelaborasi "Earth Society" bersama karya-karya para partisipan yang datang dari berbagai macam latar. Salah satu nama yang cukup menjadi perhatian adalah kehadiran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden keenam Republik Indonesia, yang menafsirkan tema "Earth Society" melalui pendekatan personal dan reflektif di atas kanvas.

SBY yang masuk sebagai partisipan dalam kategori Special Appearance juga ditemani oleh Profesor Emeritus Imam Buchori Zainuddin. Salah satu tokoh pelopor desain produk Indonesia.

[Gambas:Instagram]

Pada kategori "In Focus", karya pematung Yani Mariani Sastranegara dan desainer Ghea Panggabean menjadi salah satu pivot bagi pameran ICAD 15. Sementara itu, kategori "Featured" menampilkan seniman lintas negara seperti Wishulada Panthanuvong (Thailand), yang dikenal mengubah material bekas menjadi karya seni bernilai, serta praktisi dari Malaysia, Taiwan, Amerika Serikat, dan berbagai wilayah lain.

Tak hanya itu, kategori "Open Call" yang mencoba memaparkan karya-karya dengan isu-isu krisis iklim, sosial, politik, dan perkotaan juga diisi sejumlah nama. Salah satu pesertanya ialah Kreaby, studio kreatif yang memberdayakan seniman autistik, menampilkan karya tentang pentingnya ruang hijau di kota. Ada pula nama Gevi Noviyanti bersama Arka Kinari, yang mengeksplorasi tema eksploitasi laut melalui riset artistik.

Rangkaian Kegiatan

Tak berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, ICAD 15 juga menyajikan program publik berupa talkshow, workshop, performance art, dan pemutaran film. Seluruh kegiatan tersebut digelar pada sebuah panggung di lobi grandkemang, rancangan Trianzani Sulshi. Panggung ini sendiri mengejawantahkan konsep: kolektivitas yang terbangun di atas nilai-nilai perbedaan serta melalui negosiasi.

Salah satu kegiatan menarik adalah workshop "Knowing Co-Existence" oleh kolektif MOTE, yang mengajak peserta membuat petridish art secara langsung. ICAD juga kembali menyelenggarakan program "ICAD Student Tour", bekerja sama dengan lebih dari 20 institusi pendidikan dari tingkat SD hingga universitas untuk memberikan pengalaman edukatif seputar seni dan desain kontemporer.

[Gambas:Instagram]

Secara lebih meluas, ICAD pada edisinya yang ke 15, berharap bisa menjadi platform penting dalam mempertemukan seni dan desain. 

Festival yang juga aktif menjalin kerja sama internasional dengan lembaga kebudayaan dari berbagai negara ini, bahkan "rajin" memperkenalkan karya kreatif Indonesia pada ajang dunia seperti: Milan Design Week, Venice Art Biennale, sampai London Design Biennale.

[Gambas:Instagram]

Informasi lebih lanjut mengenai ICAD 15 dapat diakses melalui lama www.arturaicad.com atau akun Instagram resmi @icadartura.

(cxo/RIA)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS