Interest | Art & Culture

PARAH MAX: Obat Waras Manasuka Racikan Basboi

Selasa, 19 Aug 2025 21:45 WIB
PARAH MAX: Obat Waras Manasuka Racikan Basboi
Basboi di Sesi Dengar Parah Max./Foto: Istimewa
Jakarta -

Tahun ini Basboi pusing betul. Agenda album penuh keduanya bubar di tengah jalan. Urusan personalnya pun tidak lepas dari masalah. Kegawatan optimal menerjang di usianya yang ke-27. 

Namun, Baskara Rizqulloh (nama asli Basboi), selaku manusia yang ngotot cari makan lewat jalur musik urung menyerah. Rasa pusing yang menimpanya dari kanan dan kiri lantas diobati secara mandiri lewat Parah Max. Semacam obat pusing generik berisi kosa bunyi sarat rima, yang diracik dengan bahan kejujuran serta amarah organik.  

Berawal dari Petaka

2025 harusnya jadi tahun di mana Basboi, sebagai musisi, punya sepasang album. Tapi, rencana tinggal rencana. Harapan dan hasil kerjanya untuk menggenapi album debut Adulting for Dummies (2021) berujung mentah. Menyisakan petaka yang tak terduga.

"Bagi seorang musisi—maksudnya gue sendiri, ya, gue nggak pengen speaking on behalf of other musician—yang udah ngerjain album, di mana 6 singlenya udah gue rilis dan digembar-gemborin, terus harus di-cancel karena alasan yang kompleks rasanya kayak sebuah malapetaka," kata Basboi, saat dijumpai seusai sesi dengar PARAH MAX di SpaCCCE, Jakarta Selatan (6/8/2025).

[Gambas:Instagram]

Masa-masa ini memang kurang mengenakan. Maksudnya, usai repot-repot mengejawantahkan soal pendewasaan pada album pertama—sampai menerbitkan versi akustik: Accoustic for Dummies (2023)—Basboi lagi-lagi harus dipukul kenyataan pahit di usia yang matang, karena ia harus berpisah dengan Dominion Records. Label rekaman yang menaunginya sejak album debut.

"[Perpisahan dengan Dominion] bukan karena urusan artistik ataupun finansial. Tapi lebih ke masalah birokrasi, filing, pengkategorian yang gitu-gitu," tutur Basboi. "Jadi dibandingkan gue harus membuang waktu untuk ngerunutin kabel kusut itu. Toh gue juga posisinya gak lagi di situ, karena sudah berakhirnya kontrak gue, jadi gue pikir let bygones be bygones."

His Own Craft

Dunia kreasi memang sulit dipahami. Dalam urusan Basboi, peristiwa tragik yang membuat kepalanya tujuh keliling justru berujung dengan karya cipta yang mandiri dan penuh kejutan. 

Sedari judulnya, EP Parah Max sudah tampil mencolok; menjadi plesetan untuk sebuah merk obat generik yang biasa ditemui di warung. Di samping itu, Parah Max juga merangkum kemandirian karya Basboi, yang menyusun materi hingga presentasinya secara independen. Suatu materi yang berisi kegelisahan organik, tanpa rekayasa, apalagi paksaan.

[Gambas:Instagram]

"Album ini," kata Basboi, "selain tercipta karena gue pusing dan capek pura-pura waras, juga memenuhi keinginan untuk merasakan owning my own craft."

Namun demikian, ia tak benar-benar sendiri, karena proses kreasinya melibatkan banyak teman, termasuk Kareem Soenharjo (BAP.), Fat Rorry, CVX, dan Panji Wisnu—yang menjadi co-produser. Distribusi Parah Max juga dibantu oleh Empire Records, label hip hop global, yang sempat menerbangkannya ke Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

6 Lagu Orang Pusing 

Parah Max adalah karya saset olahan Basboi. Produksinya ringkas, hanya sekitar 6 bulan ke belakang, sementara materinya bisa dilahap secara instan.; tak sampai 16 menit untuk total enam track. Meski demikian, Parah Max jauh dari kata murahan. Kalau dicerna lebih, Parah Max justru terbilang menyegarkan.

"Hampir seluruh materi Parah Max dibuat from scratch," ucap Basboi. "Cuma ada dua materi yang gue ambil dari banking yang lama, tapi itu juga materi yang nggak dipakai." 

Sejak menit awal, EP ini sanggup tampil nyentrik, tetap strategik, dan agak sulit ditebak. Basboi sendiri membukanya dengan "Muqadimmah"—seperti menyahuti "Bismillah" yang menutup Dummies for Adult. Sebuah nomor pengantar yang penuh teknik code-switching andalannya, meliputi ungkapan-ungkapan religius, sindiran bagi undangan digital acara sosial khas Jaksel, juga sapaan berlogat sesundaan yang viral dan "well". 

Gestur pada nomor pertama tersebut seolah-olah mengelaborasikan tiga prinsip: "Hip hop, spontan, SWAG" yang dipegangnya saat menyusun Parah Max.

[Gambas:Instagram]

Menyusul "Muqadimmah", yang menyasar kemarahan dari segala arah, Basboi langsung menyatakan kepusingannya lewat "Sendirian". Nyatanya, ia yang mengaku kepusingan belum kehilangan pendirian dan kecakapan dalam menukangi kata-kata. Soal dirinya yang masif walau sendirian, misalnya, elegan terutarakan lewat anagram Ryan D'Masiv. Tanpa basa basi, ia juga mempermasalahkan aktualisasi hingga ocehan ironik soal kawan yang menjadi lawan.

Habis "Sendirian", Sabsoi lantas menggandeng dua featuring artist—lucidrari dan Dannnqrack—dalam "We Out". Satu nomor gemerlap yang cukup mengingatkan pada album Whole Lotta Red (2020) Playboi Carti. 

Bagian paling menonjol dari Parah Max hadir pada "Shopping Spree" dan title track "Parah Max". Judul yang disebut pertama memuat nada-nada Hardcore dari masa lampau sang rapper, dengan gesekan gitar yang kasar sebagai latar narasi konsumtivisme yang menjangkiti publik—termasuk Basboi, yang menjadi ikon dan salah satu dalangnya, semenjak terjun sebagai pengarah kreatif untuk jersey tim sepak bola asal kampung halamannya. 

Sementara lain, "Parah Max" yang jadi tajuk utama memberikan embusan new skull selagi membahas benang kusut kehidupannya, yang tak jauh-jauh dari urusan interpersonal dan perkara materialistik. Memang tak begitu terdengar organik, tapi nomor ini lumayan relevan dengan campur aduk perasaan yang melingkupi kehidupan zaman ini, tidak terkecuali sang empunya karya sendiri. 

Melalui Parah Max, Basboi memang tidak sedang menawarkan solusi atas situasi sulit. Sebaliknya, ia justru menebar rasa gusarnya yang muncul seiring perubahan fase hidup. Satu sikap yang tumpah ruah pada penutup: "Rest Baby Rest". Di mana Basboi dewasa, yang sempat silau dengan angka, mampu mengaku lelah kepada dirinya sendiri.

Etos ini pula yang membuat Basboi yakin untuk merilis Parah Max secara lebih intim dan dekat, melalui rangkaian acara luring sepanjang 6-8 Agustus kemarin sebelum merilisnya secara daring tepat pada hari lahirnya 13 Agustus 2025.

(RIA)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS