Musisi muda, Kay Sebastene, resmi merilis single terbaru berjudul "I'M NOT". Dilepas ke seluruh layanan musik daring mulai 6 Juni 2025, lagu ini menjadi jawaban sekaligus statement pembukanya untuk album debut perdana, Are You Ok? yang dijadwalkan rilis akhir tahun ini.
"I'M NOT" merupakan pernyataan personal sekaligus sikap dari sang musisi asal Bandung, apabila dihadapkan dengan pertanyaan retoris "Are You Ok?" yang selama ini kerap dihindarinya.
"Aku hampir nggak pernah bilang 'I'm not oK'. Tapi lagu ini jadi awal buat aku belajar jujur, terutama sama diri sendiri," ujar Kay, dalam keterangan pers.
Kay menekankan bahwa menjadi musisi bukan cuma soal suara atau visual, melainkan keberanian untuk tampil apa adanya-termasuk sisi-sisi gelap yang jarang ditunjukkan. "I'M NOT", yang dipresentasikan dengan sentuhan trip hop merupakan manifestasi dari keberanian tersebut.
Musik, Visual, dan Gerak Sosial
"I'M NOT" bukan sekadar pintu pembuka. Perilisan ini juga menjadi kelanjutan diskografi Kay, menyusul dua karya tunggal dari dua tahun sebelumnya—"darK comedy" dan "who the hecK" (2023), serta "Stubborn" dan "STAND UP STAND OUT" (2024).
Masih memamerkan kecakapannya dengan lirik berbahasa Inggris, "I'M NOT" juga meneruskan semesta visual yang telah dibangun Kay sejak video musik "who the hecK" (2023). Bedanya, alter ego Kay "keunguan" Kay, yang semula ditampilkan sebagai mata-mata dalam narasi dark comedy, kini merepresentasikan kejujurannya dalam bersikap.
Video musik "I'M NOT" yang tayang mulai 11 Juni 2025 sendiri merupakan bagian pertama dari lima video musik yang akan membentuk satu semesta visual sinematik. Proyek ini turut melibatkan kolaborator lintas disiplin, termasuk rapper PB Glas, serta menampilkan Chandra Liow (filmmaker) dan Rachel Florencia (influencer).
Dalam mempersiapkan album Are You Ok? Kay sendiri telah menyiapkan karya musiknya dengan sepaket materi visual, selagi menggagas gerakan sosial. Bersama tim kreatifnya, WE ELEVEIGHT, Kay mengajak publik untuk berjujur kepada diri sendiri melalui sebuah surat, yang menjadi medium refleksi sekaligus pelepas energi negatif.
Inisiatif ini di sejumlah tempat, termasuk di keramaian Jalan Braga, Bandung. Di mana Kay dan tim mengedarkan sekitar 100 surat berisi satu pertanyaan: "Are You oK?" yang diharap dapat memantik rasa jujur para responden terhadap diri masing-masing.
Gerakan ini akan terus berlanjut seiring peluncuran album, menjadi bagian dari narasi besar Kay: menciptakan ruang aman untuk berdialog dengan diri sendiri dan menjadikan kejujuran sebagai kekuatan kolektif.
Lewat musik, visual, dan gerakan sosial, *Are You oK?* menjadi pernyataan artistik dan emosional dari seorang musisi yang memulai kariernya dari titik paling manusiawi: kejujuran.
"Fase ini sulit. Tapi aku ingin orang tahu mereka nggak sendiri. Lewat karya ini, aku ingin bantu sebisa mungkin untuk mengurangi rasa kesepian itu," ungkap Kay.
(cxo/RIA)