Interest | Art & Culture

Phum Viphurit Rilis EP PAUL VIBHADI VOL.1

Kamis, 24 Oct 2024 19:30 WIB
Phum Viphurit Rilis EP PAUL VIBHADI VOL.1
Phum Viphurit Rilis EP PAUL VIBHADI VOL.1/ Foto: Phum Viphurit
Jakarta -

Musisi Thailand, Phum Viphurit resmi memperkenalkan mini-album PAUL VIBHAVADI VOL.1. Dilepas ke berbagai layanan pemutar musik digital per 17 Oktober 2024 kemarin, EP berisi empat trek eksploratif dari sang "Lover Boy" ini menarasikan kisah pencarian transendental kukang imajiner ciptaan Phum, yang diberi nama Paul Vibhavadi.

Selain ikut memuat dua single yang telah dirilis lebih dulu, "The Other Side" dan "Balter Baby", EP PAUL VIBHADAI VOL.1 juga memperdengarkan satu trek kolaboratif "Past Live", serta nomor bernuansa chill "This Is the End".

Secara simultan, keempat nomor di dalam proyek teranyar Phum ini mengilustrasikan perjalanan spiritual si Kukang Paul Vibhavadi, melalui nada-nada eksploratif yang ditunjang dengan kekayaan komponen visual.

[Gambas:Instagram]

Sebuah Fabel, Semacam Alter Ego

Paul Vibhavadi, nama tokoh utama berperawakan Kukang sekaligus judul EP ini merupakan sebuah jelmaan lengkap dari alter ego Phum Viphurit. "Sejak dulu saya merasa ketIka artis-artis membuat proyek lewat eksplorasi alter ego, entah itu Tyler, the Creator sebagai Igor, atau David Bowie sebagai Ziggy Stardust, ada kesan yang baru dan itu yang membuat saya tertarik," katanya.

"Saya sudah lama menyukai house music awal 2000-an dan ingin menggabungkan permainan gitar saya ke musik dengan BPM seperti itu. Saat punya ide untuk membuat empat lagu ini, saya langsung kepikiran memakai alter ego," tambah Phum.

Menurut pria bernama lahir Viphurit Siritip tersebut, sosok Kukang kadung dipilih karena telah menjadi logonya selama beberapa waktu ke belakang. Di lain sisi, penulisan nama Kukang Paul Vibhavadi juga mengikuti inisial PV dari Phum Viphurit; nama Paul diambil dari nama jagoannya di ranah gim virtual, sedangkan nama Vibhavadi dicuplik dari nama jalanan populer di kota Bangkok.

Musisi dengan gelar sarjana perfilman itu juga menjelaskan, kalau metode yang ia lakukan pada EP PAUL VIBHAVADI VOL.1 merupakan hasil dari eksplorasi berkelanjutannya saat bermusik, yang banyak dipengaruhi oleh pengalaman dan kecakapannya menulis naskah audio-visual.

Dua hal di atas pun langsung tercerminkan lewat melebarnya nada-nada neo soul khas Phum, yang kali ini berbaur dengan iringan disko, musik house, dan merentang di latar dunia mini rekaannya sendiri.

[Gambas:Youtube]

PETUALANGAN KUKANG SPIRITUAL

Walaupun menampung sejumlah eksplorasi dari sang empunya karya, empat nomor di EP PAUL VIBHAVADI VOL.1 masih menyuguhkan kreativitas dan keeksentrikan menawan dari seorang Phum Viphurit. Bedanya, kali ini aksennya diwakilkan karakter Kukang bilingual tercepat di dunia, yang tengah mencari ketentraman spiritual. Phum sendiri memerankan Paul secara total, baik melalui unggahan di akun Instagram pribadinya maupun akun resmi Paul Vibhavadi.

Perjalanan Paul sendiri membentang pada karya-karya lintaswahana. Mulai dari versi audio, gambar, bahkan video yang saling bertautan, dan saling menunjang kisah perjalanan sang kungkang yang merasa tidak cocok hidup di kota sehingga pergi mencari hutan magis Himmapan.

Sebagai pembuka, "The Other Side" yang kental dengan hentakan house music seperti mengawali perjumpaan Paul dengan suku penyembah Kukang-yang tetiba mengkultuskannya. Euforia Paul kemudian dijabarkan lebih lanjut lewat komposisi dansa instrumental "Balter Baby", sebelum sang kukang dibawa terbang oleh gelembung berpijar.

Benang merah petualangan Paul lalu diteruskan nomor kolaboratif "Past Lives", yang ikut menampilkan rapper TangBadVoice. Lagu ini lebih bernuansa kontemplatif, transendental, dan emosional. Pada pangkalnya, petualangan penuh dinamika Paul berakhir lewat "This Is the End", yang seakan menandakan ketibaannya di titik tujuan yang maha ikhwal.

Walau album mini PAUL VIBHAVADI VOL. 1 adalah kisah tokoh fiktif, Phum masih menemukan adanya kemiripan dengan kehidupannya sendiri. "Saya mengobrol dengan seorang teman seniman tentang proyek ini, dan ia berkata, 'Kadang-kadang kalau memakai topeng, di saat itulah karya kita menjadi yang terjujur.' Karena itu cuma ada saringan fisik, dan di balik itu kita bisa mengungkapkan begitu banyak hal karena itu adalah pikiran dan ekspresi kita yang paling jujur dan murni," tutur Phum.

[Gambas:Youtube]

(RIA/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS