Interest | Art & Culture

Review 'Haikyuu!! The Dumpster Battle': Nyaris Menjadi Dramatis

Rabu, 05 Jun 2024 19:06 WIB
Review 'Haikyuu!! The Dumpster Battle': Nyaris Menjadi Dramatis
Review ‘Haikyuu!! The Dumpster Battle’/Foto: IMDb
Jakarta -

Market kartun dari Jepang alias anime tidak pernah ada matinya di Indonesia. Mau dibilang "wibu", "bau bawang", hingga "freak", jumlah pengonsumsi anime terus bertumbuh, bahkan sekarang masuk ke dalam level coolness yang berbeda. Tidak ada lagi orang yang mencoba menutupi selera mereka atas sebuah judul anime. Berbanding 180 derajat, sekarang semuanya ingin menunjukkan bahwa mereka penikmat karya-karya seperti Haikyuu!! yang baru-baru ini merilis film bertajuk Haikyuu!! The Dumpster Battle.

Cerita Haikyuu!! yang dilatarbelakangi cabang olahraga voli sudah melahirkan satu unique selling point yang akhirnya terbuka juga. Kita memang sudah terbiasa dengan anime berunsur olahraga. Dimulai dari Captain Tsubasa, Slam Dunk, sampai Eyeshield 21. Namun, belum ada yang bisa mengolah voli secara apik seperti Haikyuu!!. Nama besar mereka pun akhirnya membuat Haikyuu!! The Dumpster Battle menjadi target utama saat dirilis di chain bioskop pada akhir Mei kemarin.

Review 'Haikyuu!! The Dumpster Battle'

Judul Haikyuu!! The Dumpster Battle sudah menghadirkan pertanyaan di kepala. Kenapa menggunakan kata "dumpster" yang merupakan tong sampah besar? Seberapa "sampah" sajian yang akan dihadirkan di sini?

Tim Karasuno sebagai jagoan di serial Haikyuu!! dengan pentolannya Hinata Shoyo, memiliki rival tim Nekoma yang punya ace bernama Kenma Kozume. Pertarungan kedua tim ini sudah memiliki sejarah panjang dengan julukan "pertarungan di tempat sampah". Rivalitas mereka sudah dikenal dari beberapa angkatan hingga perumpamaan burung gagak (Karasuno) dan kucing (Nekoma) menjadi bagian menarik dari film ini.

Khusus film ini, kita kembali disajikan pertandingan Karasuno melawan Nekoma di tingkat nasional dengan sentuhan gaya bercerita yang mirip THE FIRST SLAM DUNK [2023]. Kita dibawa straight to the point ke dalam pertandingan epic ini tanpa bertele-tele. Untuk menambah bumbu drama, beberapa kali ada flashback yang membuat kita semakin mengerti seberapa besar rivalitas mereka sehingga kalimat "go big or go home" membentuk mindset yang tertanam di kepala masing-masing pemain.

Kilas balik yang diceritakan tidak serta merta melupakan pertempuran Hinata dengan Kenma lewat perbedaan gaya bermain sekaligus posisi di lapangan. Saling serang, mencoba bertahan, poin demi poin yang berusaha didapatkan terus disisipkan dari menit ke menit. Seiring pita film berputar, semakin jelas apa maksud dari Haikyuu!! The Dumpster Battle yang ingin difokuskan secara nyata.

PERKEMBANGAN KARAKTER YANG MENCOBA DRAMATIS

Formula Haikyuu!! The Dumpster Battle mudah untuk ditebak. Mereka bertanding, ada flashback, didukung momen menegangkan, lalu ditutup kemenangan untuk sang jagoan utama. Namun, yang ingin di-highlight film ini terasa dari perkembangan karakter dari kedua tim.

Sebenarnya Karasuno dan Nekoma bak pinang dibelah dua. Beberapa karakter tim ini memiliki kemiripan, baik dari segi gaya bermain atau karakternya. Bahkan dari kilas balik yang ditampilkan, mereka juga sering latihan bareng dan sharing ilmu. Belum lagi, didukung interaksi Hinata dan Kenma yang memiliki karakter sangat berbeda tapi merupakan teman di luar lapangan.

Kita diajak untuk mengerti apa motivasi dari kedua karakter ini ketika melangkahkan kaki di lapangan. Bagaimana Hinata berusaha menjadi dinamo untuk Kenma yang cukup angin-anginan bermain voli, sedangkan Kenma menjadi sosok yang mampu membuat Hinata berusaha untuk semakin lebih baik. Namun itu semua yang memicu boomerang untuk Karasuno sekaligus Nekoma sendiri karena harus melawan monster yang telah mereka bantu agar lebih hebat. Sebuah twist yang mendukung pertandingan ini semakin seru.

Durasi Haikyuu!! The Dumpster Battle yang hanya 1,5 jam harus mengorbankan pertandingan ini sendiri. Banyak momen perolehan poin yang terasa datar. Tidak ada unsur dramatis yang kuat, atau ketegangan yang meningkat ketika film terus berjalan. Pace film pun terburu-buru karena seperti difokuskan kepada kisah flashback. Rally panjang yang jadi ciri khas voli sempat beberapa kali muncul, tapi hanya memberikan perasaan "gitu doang" karena terus dipercepat demi durasi.

Pertandingan yang seharusnya intens malah tidak hadir di sini. Rasanya seperti menonton edisi spesial dari rivalitas yang dipaksakan untuk dibawa ke layar emas. Harapan untuk mendapatkan perasaan yang sama seperti THE FIRST SLAM DUNK malah tidak muncul sama sekali. Sebuah chapter yang disayangkan dari kegemilangan Haikyuu!!. Namun, setidaknya kita tidak dijejali jagoan utama sebagai karakter utama lagi di Haikyuu!! The Dumpster Battle. Bagi pecinta Kenma dengan karakterisasi yang malas tapi nyatanya hebat, kalian bisa menikmati storyline-nya di film ini dengan lebih syahdu.

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS