Interest | Art & Culture

Eksplorasi Teza Sumendra dalam EP "Midnight Notion"

Senin, 20 May 2024 17:00 WIB
Eksplorasi Teza Sumendra dalam EP
Eksplorasi Teza Sumendra dalam EP “Midnight Notion”/Foto: Teza Sumendra
Jakarta -

Sembilan tahun sejak mengeluarkan album pertamanya, Teza Sumendra akhirnya kembali menghasilkan rentetan karya baru yang terkompilasi dalam EP bertajuk Midnight Notion. Mini album berisi 6 lagu ini dirilis pada Jumat, 17 Mei 2024. Selama 9 tahun terakhir, Teza terus aktif bermusik dengan mengeluarkan single dan berkolaborasi dengan musisi-musisi dari genre lain. Hasil dari eksplorasi yang ia lakukan selama ini akhirnya terdengar dalam Midnight Notion, yang terdengar lebih eksperimental tanpa meninggalkan roots R&B.

Dalam proses penggarapan, Teza bekerjasama dengan Randy MP dan Kenny Gabriel. Midnight Notion merupakan perwujudan dari segala sesuatu yang dapat terjadi pada tengah malam, di mana semua lagu yang ditulis dalam EP ini dibuat sekitar tengah malam hingga subuh. Tema dari setiap lagunya pun tidak jauh-jauh dari intimacy, cinta, dan berbagai kontemplasi yang muncul pada malam hari. Berbeda dari album sebelumnya yang terinspirasi dari cerita dan pengalaman orang lain, Teza mengaku lebih jujur di Midnight Notion dan menulis lagu dari pengalamannya sendiri.

Lewat "The Intro(vert)", satu-satunya lagu berbahasa Indonesia di EP ini, Teza mencurahkan isi hatinya sebagai seseorang yang tidak mau terbebani dengan tekanan sosial untuk selalu eksis di lingkaran sosial. Lirik yang berbunyi "Tak peduli eksistensi, absensi tanpa gengsi" seakan-akan menjadi personal statement dari Teza bahwa ia juga tidak mau terbebani dengan berbagai ekspektasi yang ada, dan mungkin juga termasuk ekspektasi sebagai musisi.

Nuansa soul yang intim dengan irama yang pelan terdengar dalam "Lights Off", "Daytime Alibi", dan "I Do Know". Dalam hal ini, Teza mungkin tidak melangkah terlalu jauh dari album pertamanya. Namun, salah satu perbedaan yang terdengar adalah vokal yang lebih subtle serta porsi yang pas antara vokal dan musik. Jika di album pertama ia lebih menekankan bakatnya sebagai penyanyi, maka di album ini Teza menunjukkan kemampuannya sebagai musisi dengan menghasilkan karya yang memiliki banyak lapisan.

Perpaduan antara vokal dan musik yang pas terdengar dalam lagu "Got Supplies" yang telah dirilis terlebih dahulu sebagai single. Irama yang groovy ditambah dengan vokal Teza yang serak membuat lagu ini menjadi musik pengiring yang pas untuk bergoyang santai sambil menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.

EP ini ditutup dengan "On It", lagu paling distinctive dalam Midnight Notion. Secara musik, "On It" adalah lagu yang paling berbeda dari lagu-lagu Teza sebelumnya. Dalam lagu ini, musik R&B melebur dengan musik house yang jazzy. Iramanya menghentak, bass-nya membuat kita mengangguk-anggukkan kepala. Vokal Teza juga tidak hadir sebagai bintang utama, melainkan sebagai pelengkap yang merekatkan lagu ini menjadi suatu kesatuan.

Ke depannya, Teza mengatakan ia akan terus bereksperimen dan berkolaborasi dengan musisi dari berbagai macam genre. "(Itu) part of the process yang bikin saya belajar banyak, dari sound, dari genre, karena saya nggak mau tinggal di bubble saya sendiri. Dengan ketemu orang banyak dari genre lain somehow ngebukain perspektif kalau musik itu bisa diapain aja", ucap Teza kepada CXO Media.

Midnight Notion sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik digital.

(ANL/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS