Interest | Art & Culture

5 Lagu Alternatif Sambut 1 Mei Sebagai Hari Buruh

Minggu, 30 Apr 2023 12:00 WIB
5 Lagu Alternatif Sambut 1 Mei Sebagai Hari Buruh
Ilustrasi hari buruh Foto: Pexels
Jakarta -

1 Mei yang diperingati sebagai Hari Buruh di berbagai penjuru dunia menyimpan satu makna penting bagi kita semua. Kita yang setiap hari Senin hingga Jumat bekerja dari pagi sampai malam hari, untuk mendapatkan gaji bulanan demi menyambung hidup, harus tahu betapa pentingnya Hari Buruh.

Nilai berharga dari Hari Buruh juga membuat banyak orang bergerak untuk menyuarakan aspirasinya lewat beragam aksi. Termasuk lewat lagu-lagu yang punya arti penting untuk melihat 1 Mei sebagai Hari Buruh dari sisi yang berbeda. Inilah lima lagu alternatif bagi kamu yang ingin merenung tentang dunia kerja dalam Hari Buruh.

Rekomendasi Lagu untuk Hari Buruh

Disclaimer saja, lagu-lagu di bawah ini tidak semuanya membawa pesan perjuangan yang sering didengungkan selama peringatan Hari Buruh. Saya sengaja memilih lagu yang bisa membuat kita tersadar bagaimana memaknai hidup sebagai kelas pekerja, baik untuk kamu yang kerja di pabrik hingga kamu yang bekerja di gedung pencakar langit ibu kota.

1. Koil - "Nyanyikan Lagu Perang"

Koil tidak pernah mengecewakan ketika menciptakan lagu yang seakan menampar kita tentang realita kehidupan. Mereka menjadikan "Nyanyikan Lagu Perang" sebagai anthem bagi kita semua yang sudah muak dengan keadaan, tapi mau tidak mau harus menjalankan kesibukan ini tanpa mengenal kata lelah. Bahkan Otong Koil meminta kita tidak lagi cuma protes sana sini dengan mental pengangguran. Baginya, lebih baik mencari jalan untuk mencari uang bagaimanapun caranya.

2. Boston - "Peace of Mind"

Boston tidak cuma tentang "More Than a Feeling". Mereka punya lagu yang mengandung tema kelas pekerja lewat "Peace of Mind". Bait pertama lagu ini saja sudah menjelaskan realita pikiran kita yang sering mengeluh tentang angka gaji yang segitu-gitu saja, hingga keinginan untuk resign tapi tidak pernah dilakukan. Masuk ke chorus, Boston menunjukkan sifat cuek terhadap kompetisi di kantor karena yang paling penting adalah punya pikiran yang damai dan tenang.

3. Skandal - "Lemon"

Mendengar "Lemon" dari band asal Yogyakarta ini membuat pikiran kita bisa ke mana-mana. Lirik lagu ini memang tidak sepenuhnya ditujukan untuk kaum pekerja. Namun jika kamu sedang mengejar target dalam karier hingga membuat emosi dan fisik semakin lelah, cobalah berhenti sejenak dengan mendengarkan "Lemon". Rasa capek yang masih belum tahu kapan ujungnya cukup bisa terobati lewat penggalan lirik: "Kadang semua tak menentu / Tak usah gusar / Memang itu harusnya".

4. Nine Inch Nails - "Every Day is Exactly The Same"

Trent Reznor dalam lagu "Every Day is Exactly the Same" berusaha menciptakan lirik selugas mungkin. Ia tidak lagi bermain dalam perumpamaan untuk menjelaskan tentang betapa membosankannya menjalani hidup monoton setiap hari di kantor. Memang, terasa ada nada keputusasaan di dalam lagu ini. Tapi terkadang kita butuh memeras rasa itu hingga titik terakhir sebelum bangkit pada kemudian hari.

5. The Brandals - "100% Kontrol"

"100% Kontrol" jadi nomor paling ugal-ugalan dalam artikel ini untuk memperingati Hari Buruh. Bukan hanya karena diciptakan oleh The Brandals saja, tapi bagaimana lirik yang diciptakan juga 100% straightforward. Ya, kita memang harus kerja setiap hari. Ya, kita harus mengikuti arahan bos yang mungkin kita benci. Ya, kita sudah mulai bosan bekerja di kantor ini. Semua itu bisa saja mengubah cara hidup kita yang sebenarnya "nggak kita banget". Di sinilah Eka Annash mengingatkan kita untuk tetap pegang kontrol atas hidup kita sendiri walaupun dipenuhi kesibukan dan kepenatan.

[Gambas:Audio CXO]

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS