Interest | Art & Culture

Bagai Bintang yang Kian Terang, Tulus Tutup 'Tur Manusia 2023' di Jakarta

Sabtu, 04 Mar 2023 13:21 WIB
Bagai Bintang yang Kian Terang, Tulus Tutup 'Tur Manusia 2023' di Jakarta
Foto: Deryan
Jakarta -

Benarkah nama adalah doa? Saya dan kita semua menjadi saksinya ketika muncul sosok solois pria bernama Tulus telah berhasil mewarnai kekayaan blantika musik Indonesia dengan lagu dan lirik yang terasa jujur serta tidak terasa pura-pura dengan kemampuannya menyentuh hati dan pikiran banyak individu. Aktualitas ini semakin terasa ketika saya kembali datang ke konsernya sekaligus sebagai penutup rangkaian 'Tur Manusia 2023' di JIEXPO Kemayoran, Jumat (3/3).

"Terima kasih teman-teman karena telah Teman Tulus sudah memasuki umur 11 tahun, sama seperti perjalanan karier musik saya". Kalimat itu terus menjadi kabut di pikiran saya sejak pertama kali mendengar langsung dalam konser kemarin. Tidak terasa, pria bernama lengkap Muhammad Tulus ini sudah menancapkan pilar-pilar mahakaryanya dengan kokoh dan semakin kuat, hingga lebih dari satu dekade.

Album Tulus (2011), Gajah (2014), Monokrom (2016), dan Manusia (2022) terasa bagaikan grup pelari estafet yang saling bahu membahu mencapai garis finish dengan saling bertaut. Single demi single terus ia rilis dengan respon yang hampir selalu sama: menjadi hits hingga membuat para penonton selalu sing along saat ia membawakan lagu apapun dari keempat album tersebut.

Repertoar yang sudah dibangun selama ini akhirnya Tulus bawakan dalam penutup 'Tur Manusia 2023' yang dihadiri belasan ribu penonton. Selama lebih dari dua jam, Tulus membuktikan bahwa tajuk 'Bintang Terang' yang sempat disematkan kepadanya oleh Rolling Stone Indonesia telah bersinar semakin terang.

Penutup yang Manis dari Tulus 'Tur Manusia 2023' di Jakarta

Hujan deras sejak petang tidak mengurangi antusiasme para penonton yang ingin melihat bagaimana persembahan terakhir Tulus untuk 'Tur Manusia 2023'. 30 menit sebelum jadwal Tulus tampil, Dere menyanyikan beberapa lagu andalannya untuk menemani para penonton. Untungnya, euforia yang sudah seharusnya ada dari para penonton berhasil ditunjukkan kepada Dere.

Kita sebagai penonton tidak melihatnya hanya sebagai opening act saja. Penonton yang ikut bernyanyi bersama Dere telah memberikan rasa hangat di tengah hujan bahwa ia bukanlah 'pemanas' sebelum Tulus tampil, tapi kita semua juga bahagia melihat Dere dapat mencapai posisi ini, yaitu menjadi bagian penting dari 'Tur Manusia 2023'.

Waktu menunjukkan pukul 8 lewat ketika Tulus menunjukkan sosoknya di atas panggung. Lagu-lagu energik menjadi rangkaian pembuka untuk menaikkan antusiasme yang sudah memuncak. Keinginan saya untuk mendengar lagu-lagu lama Tulus pun terwujud. Tanpa perlu berlama-lama, ia membawakan lagu yang membuat namanya semakin besar, seperti "Jangan Cintai Aku Apa Adanya, "Gajah", dan "Sewindu" yang menurut saya menjadi lagu wajib jika sedang ada karaoke night di salah satu sudut kota.

Tentunya Tulus tidak lupa untuk membawakan nomor andalannya dari album Manusia, sebut saja "Tujuh Belas", "Ingkar, Diri", "Kelana", "Interaksi", "Jatuh Suka", hingga "Nala". Tulus tidak lupa untuk membuka sesi request dari para penonton yang ingin mendengarkan lagu-lagu yang jarang ia nyanyikan. "Kalau saya bawakan lagu yang tidak ada di setlist malam ini, maka durasi konser bakalan makin panjang loh," ucap Tulus yang disambut persetujuan dari semua penonton. Memangnya, siapa yang sudah kadung jatuh cinta dengan Tulus lalu tidak mau menontonnya bernyanyi dalam durasi lebih panjang daripada yang seharusnya?

Fan service dari Tulus tidak berhenti dalam sesi request saja. Ia juga mau menerima bunga dari para penonton. Sambil terus berusaha membaca kartu di dalam bunga itu, Tulus berjanji bahwa setiap kata di dalam kartu-kartu tersebut akan ia baca nantinya. Namun malam semakin terasa hangat ketika Tulus menyanyikan lagu "Teman Hidup". Ia tidak menyanyikan single dari album Tulus itu di atas panggung saja. Tulus memutuskan untuk berjalan ke FOH untuk menyapa penonton yang berada di kelas festival perunggu A dan perunggu B. Tentunya apa yang ia lakukan tidak hanya menjadi bentuk fan service saja. Aksinya menjadi pembuktian bagaimana Tulus memperlakukan Teman Tulus secara manusiawi.

Waktu menunjukkan pukul 10 malam ketika Tulus menyanyikan "Hati-Hati di Jalan" yang ternyata menjadi lagu pamungkas. Padahal banyak yang berharap akan ada encore setelah lagu tersebut. Namun saya sempat berpikir, sepertinya Tulus sudah menyiapkan sejak jauh hari-sebelum album Manusia dirilis-untuk menciptakan lagu yang sangat tepat sebagai penutup setiap aksi panggungnya di mana pun ia berada.

"Hati-Hati di Jalan" tidak hanya menjadi lagu penutup saja, tetapi sepatutnya menjadi doa dari Tulus bagi kita semua agar bisa sampai rumah dengan selamat, dengan hati yang gembira. 'Tur Manusia 2023' sesungguhnya hanya menjadi kisah sebentar dari Tulus, karena kita akan terus merayakan karyanya sebagai remedi demi kembali menjalani hari baru sebagai manusia kuat.

[Gambas:Audio CXO]

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS