Interest | Art & Culture

1 Drummer untuk 10 Penampil, Bagas Encek Persembahkan Ncek Fest

Selasa, 07 Feb 2023 18:00 WIB
1 Drummer untuk 10 Penampil, Bagas Encek Persembahkan Ncek Fest
Foto: CXO Media/Yanenda Adi Satria
Jakarta -

Mari lupakan sejenak festival musik penuh musisi impor atau konser band legendaris di stadion megah ibu kota. Sebab bertepatan akhir pekan kemarin, selatan kota Jakarta kembali memamerkan nada-nadanya yang khas; intim, liar, dan jauh dari kata biasa-biasa saja. Mengusung tajuk "Ncek Fest", drummer bertalenta asal Jakarta, Bagas Wisnu Wardhana alias Bagas Encek mempersembahkan sebuah festival pribadi yang memukau.

Bertempat di Studio Spectrum Kemang, hajatan se-lingkaran ini menjadi buah inisiasi perdana dari Kolkun Crew bersama Blcpnk Famz. Dihelat semenjak matahari bercokol tepat di atas ubun-ubun, drummer yang menghantarkan ritme-ritme spesial kepada sejumlah unit/musisi kenamaan tersebut mengiringi 10 penampil lintas genre di satu panggung yang sama selama kurang lebih 10 jam.

Secara berturut-turut, Ncek Fest menampilkan Lost Kids (pop punk), Morgensoll (post-metal), Yore (post-rock), bedchamber (indie pop), dan Adeliesa (folk/pop). Seperti yang bisa kita bayangkan, kendali utama di pertunjukan ini berada di tangan Bagas Encek yang tidak tergantikan. Singkatnya, proyek Ncek Fest juga bernilai personal bagi seorang Bagas-yang terlihat haru saat mengimbangi Adeliesa (kekasihnya) tampil tepat sebelum jeda Maghrib.

"[Ncek Fest] berangkat dari tongkrongan aja sih sebenarnya. Jadi kayak, dua tahun lalu teman-teman gue pada bilang, 'Eh seru nih kayaknya kalau misalnya bikin Ncek Fest...'" kata Bagas kepada CXO Media. "Terus gue kepikiran kayak, 'Iya, lucu juga ya.' Terus kemarin pas Desember, tiba-tiba gue kepikiran pingin bikin acara di tanggal 4 Januari, hari ulang tahun gue. Tapi, karena terlalu mepet jadinya digeser ke bulan Februari."

Keseruan penonton Ncek Fest (Sabtu, 4/2/23) di Studio Spectrum, Kemang, Jakarta SelatanKeseruan penonton Ncek Fest (Sabtu, 4/2/23) di Studio Spectrum, Kemang, Jakarta Selatan/ Foto: CXO Media/Yanenda Adi Satria

Meski demikian, pertunjukan 1 drummer untuk 10 band ini tidak bersifat mendayu apalagi cengeng. Beranjak dari line-up yang dipamerkan saja, acara ini lebih dipenuhi muda-mudi penuh gairah yang siap bergelinjang ria di antara kerumunan.

Kolektivitas dan Semangat Bersenang-senang
Tanpa bermuluk-muluk, hajat 10 band dengan Bagas Encek sebagai satu-satunya drummer tidak berkesan pretensius. Sebelumnya, acara serupa bahkan pernah terlaksana di Bandung dengan tajuk "Gebeg Show". Waktu itu, Gebeg sebagai drummer mengiringi 3 band berbeda (Homogenic, Power Punk, dan Taring).

"Di sini [Ncek Fest] gue pingin seru-seruan saja, sih sebenarnya. Soalnya, kayak jarang kali ya, bikin sesuatu yang baru," tutur Bagas sambil terkekeh. "Terus acara ini juga lebih buat teman-teman gue sih. Biar pada bisa kumpul lagi."

Di samping itu, Bagas bercerita kalau aksinya di Ncek Fest ingin didaftarkan ke pencatatan Museum Rekor Indonesia (MURI). Hanya saja, karena ada kesalahan teknis dan pemilihan kategori, maksud tersebut urung dilaksanakan—tanpa sedikit pun merusak esensi kesenangan.

Dan, benar saja, selepas jeda maghrib, Ncek Fest yang powerful mulai memamerkan dentuman-dentuman merdu yang sarat adrenalin. Dimulai oleh unit hardcore, Zip, suasana malam di Ncek Fest berkembang liar sekaligus berbeda dari vibe panggung-panggung lain yang bermain di waktu bersamaan.

BAP. di Ncek Fest (Sabtu, 4/2/23), Studio Spectrum, Kemang, Jakarta SelatanBAP. di Ncek Fest (Sabtu, 4/2/23), Studio Spectrum, Kemang, Jakarta Selatan/ Foto: CXO Media/Yanenda Adi Satria

Tak henti di sana, pesona Ncek Fest lanjut menyeruak istimewa saat peraih AMI 2022 untuk kategori Artis Rap/Hip Hop Terbaik, BAP., menguasai panggung. Tampil sedikit berbeda, Kareem yang berduet langsung dengan Bagas memindahkan tarian lincah dari kaki ke jemarinya, yang secara lentik dan atraktif menari di atas gitar.

Mereka membawakan "Big Hate", "Godspeed", "GOYA/VAIN", "SAME SHOES, NO COMPANY", "PAINTING WITH SUWAGE", hingga "Jon Devoight" dari proyek band Kareem, BAPAK.. Rasanya, siapapun yang datang ke Spectrum Kemang bersepakat kalau duet BAP. dan Bagas begitu emosional, walaupun sang musisi jenius asal Gandaria mengaku cuma sempat dua kali latihan.

"Awal kolaborasi gue sama Bagas karena audisi drum, ya, sebenarnya. Karena, ya, dia (Bagas) doang yang bisa ngisi dengan benar," jelas Kareem. "Di sini [Ncek Fest], gue memang sengaja pilih lagu-lagu yang paling susah (buat dimainin).

Keliaran yang Teratur dan Patut Dirayakan
Layaknya tipikal gig intim di bagian selatan ibu kota, gejolak pertunjukan semakin gila saat malam menjelang. Kali ini giliran unit hardcore, Total Jerks yang melancarkan distorsi "sopan" mereka kepada penonton yang gemar naik dan terjun bebas di sekitar bibir panggung.

Tir Saputra (Gitaris Jimi Jazz) di panggung Ncek Fest (Sabtu, 4/2/23), Studio Spectrum, Kemang, Jakarta SelatanTir Saputra (Gitaris Jimi Jazz) di panggung Ncek Fest (Sabtu, 4/2/23), Studio Spectrum, Kemang, Jakarta Selatan/ Foto: CXO Media/Yanenda Adi Satria

Bagas sendiri, setelah mengawal 8 penampil tanpa celah, tampak semakin nyaman. Ia memilih tampil dengan menyingsingkan bajunya seiring menyambut Jimi Jazz yang kebagian jatah sebagai penghibur. Akhirnya, hari yang panjang bagi Bagas Encek dituntaskan dengan penampilan Tarrkam, band punk rock yang turut memekarkan kariernya sepanjang jalan.

Selain dihiasi mimik lemas karena energi yang habis terkuras, setiap pengunjung Ncek Fest pada Sabtu malam lalu terlihat begitu lepek dan puas. Sebuah apresiasi tertinggi yang datang dari penikmat gig tanpa perlu dijelaskan kata-kata.

Di penghujung aksi, Mika Tobing, bassist Jimi Jazz ikut mengapresiasi Bagas. "Jadi, gue rasa Bagas Encek sudah saatnya disponsorin sama Kemdikbud, Kemenparekraf, dan Bagas Encek harus dijaga sama negara, karena dia aset paling mutakhir di masa depan! Viva la Bagas Encek!" imbuhnya.

Sementara lain, Adeliesa, kekasih Bagas yang turut menjadi penampil di Ncek Fest juga menyatakan rasa senangnya. "Bangga banget! I think it's amazing dan senang banget Bagas bisa menyelesaikannya dengan sangat baik!" Pemilik nama lengkap Amadea Deliesa tersebut juga menambahkan, "Semoga ini nggak yang terakhir, ya!

Mengingat Bagas sendiri cukup laris berkarya sebagai drummer bagi musisi-musisi berkualitas, agaknya kita juga bisa mengharapkan kalau drummer yang tengah berupaya menjalani gaya hidup straight edge ini bisa melahirkan pertunjukan yang lebih mutakhir di masa mendatang. Misalnya, Ncek Fest 2.0 dengan 20 penampil dan Bagas sebagai satu-satunya drummer.

Bagas dan Adeliesa di Ncek Fest (Sabtu, 4/2/23), Studio Spectrum, Kemang, Jakarta SelatanBagas dan Adeliesa di Ncek Fest (Sabtu, 4/2/23), Studio Spectrum, Kemang, Jakarta Selatan/ Foto: CXO Media/Yanenda Adi Satria
(RIA/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS