Interest | Art & Culture

Penggunaan Nama Panggung Sebagai Identitas Seorang Musisi

Kamis, 01 Sep 2022 18:00 WIB
Penggunaan Nama Panggung Sebagai Identitas Seorang Musisi
Foto: Pexels
Jakarta -

Beberapa musisi ternama yang populer kerap menggunakan nama panggung yang berbeda jauh dari nama asli mereka. Contoh kecilnya sebut saja Lady Gaga, Eminem, Iwan Fals, J-hope, dan sebagainya. Tak hanya musisi, figur populer di ranah entertainment seperti aktor, seniman, penari, pemain musik, komedian, dan lainnya pun turut menggunakan nama panggung guna menyebarkan popularitasnya. Namun, sebenarnya apa alasan di balik hal tersebut? Bukankah lebih baik menjadi terkenal dengan nama asli kita?

Secara definisi, nama panggung atau stage name merupakan sebuah alias atau nama samaran yang marak digunakan oleh para entertainers dan performers. Seorang yang menggunakan nama panggung biasanya dikarenakan merasa bahwa nama aslinya dianggap kurang menarik, membosankan, atau sudah digunakan oleh orang terkenal lainnya. Namun, ada juga beberapa yang mencetuskan nama panggung yang tidak biasa atau aneh untuk menarik perhatian.

Memiliki nama panggung juga menciptakan sebuah persona lain yang dapat memisahkan kehidupan seorang performers dengan kehidupan pribadi mereka. Hal ini juga dapat menciptakan sebuah brand, yang mewakilkan warna musik, tarian, record deals, endorsement, dan urusan-urusan terkait bisnis lainnya. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang dapat menjadi alasan dasar mengapa para entertainers memutuskan untuk memakai nama panggung.

.Lady Gaga/ Foto: Wikimedia Commons

Kemudahan penggunaan atau pengucapan

The Actors' Equity Association, sebuah serikat pekerja Amerika yang mewakili pekerja dalam pertunjukan live theater, menyarankan bahwa para performers harus dapat memilih satu nama yang mudah untuk dieja, diucap, dan diingat. Hal ini berangkat dari fakta bahwa terdapat beberapa pemain teater yang hanya memperhatikan skill dan kemampuan mereka tanpa mempertimbangkan perbedaan yang dapat terjadi terhadap karir mereka apabila mereka berhasil memilih nama yang cocok dan tepat. Sebab, seringkali terjadi pergantian nama panggung hanya ketika mereka sadar bahwa nama tersebut ternyata memberikan sebuah kesan yang tidak baik. Sebagai contoh, BTS RM yang mengganti nama panggungnya dari Rap Monster di tahun 2017 karena ia menganggap bahwa nama tersebut tidak dapat merepresentasikan dirinya dan musik yang ia ciptakan.

Selain itu, ada beberapa musisi yang memutuskan untuk menyederhanakan nama mereka agar lebih mudah diingat dan diucap. Sebagai contoh, vokalis dari band Fall Out Boy yang menghapus satu huruf dari nama aslinya   dari Patrick Stumph menjadi Patrick Stump. Meski tetap terucap sebagai "stump", namun menurutnya orang-orang akan terhindar dari memanggilnya sebagai "stumf". Contoh lainnya, nama panggung Jason Derulo yang berasal dari ejaan fonetik nama aslinya, Jason Desrouleaux.

.Suga BTS/ Foto: CNN Indonesia

Nama panggung sebagai persona

Dalam industri musik terutama untuk genre heavy metal, punk rock, industrial, dan hip hop, beberapa musisi memutuskan untuk mengubah nama mereka menjadi lebih mencolok dari nama lahir. Semisal, setiap anggota dari band Ramones mengambil nama Ramone untuk dijadikan nama belakang sebagai bentuk dari persona panggung mereka sebagai satu grup.

Namun, ada beberapa orang yang menganggap bahwa nama panggung dapat dijadikan alat untuk memisahkan diri mereka dari persona masa kecil yang dianggap konyol atau memalukan. Sebagai contoh, sutradara Duncan Jones, anak dari David Bowie yang dulu dikenal dengan nama Zowie Bowie.

Sementara, seringkali para musisi hiphop dengan nama panggung yang kontras dengan nama aslinya, contoh Jay Z (Shawn Carter), 50 Cent (Curtis Jackson), Diddy (Sean Combs), menggunakan nama lahirnya untuk membuat karya atau material yang mereka promosikan lebih otentik atau personal. Semisal, Eminem yang pernah menggunakan nama aslinya, Marshall Mathers dalam beberapa acara setelah nama tersebut mendapatkan pengakuan karena perilisan album multi-platinum yang bertajuk nama aslinya, The Marshall Mathers LP. Eminem juga menjadikan nama Marshall Mathers sebagai alter ego layaknya BTS SUGA dengan Agust D.

Fakta uniknya, musisi dalam genre hip hop dan EDM lebih banyak terasosiasikan dengan nama panggung dibanding tipe-tipe musik lainnya. So, if you were a musician, what would your stage name be?

[Gambas:Audio CXO]

(HAI/DIR)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS